Mukomuko, tintabangsa.com– Nampaknya, arus dukungan dari masyarakat terhadap sosok Edwar Setiawan, untuk maju jadi calon bupati di Pilkada 2024 Kabupaten Mukomuko semakin deras.
Hal ini menunjukkan, pintu menuju BD 1 N Kabupaten Mukomuko 2024 -2029 bagi Edwar Setiawan semakin terbuka luas.
Bahkan dari pengamatan secara umum di lapangan, popularitas Edwar Setiawan jelang Pilkada Kabupaten Mukomuko 2024 jauh lebih tinggi dari para bakal calon rivalnya yakni Sapuan dan Choirul Huda.
Hal ini bisa dirasakan langsung ketika berada di tempat umum kerumunan masyarakat. Hampir di setiap kecamatan, di Kabupaten Mukomuko, nama Edwar Setiawan menjadi bahan perbincangan hangat di masyarakat.

Masyarakat saat ini juga secara diam-diam mulai menelusuri rekam jejak garis keturunan Edwar Setiawan bahwa di tubuhnya mengalir darah kepemimpinan sejati dari sang leluhurnya.
Edwar Setiawan adalah cucu dari Yase yang zaman dulu pernah menjabat sebagai Pasirah. Jabatan Pesirah zaman dulu yang memiliki kekuasaan sama dengan jabatan seorang bupati saat ini.
Dengan niat Edwar mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Mukomuko 2024 ini, bisa disebut dengan istilah “membangkitkan batang terendam”. Karakter seorang pemimpin yang adil dan bijaksana pun terlihat memancar di diri sosok Edwar Setiawan.
Menanggapi hal itu, Edwar Setiawan membenarkan, bahwa cukup banyak para tetua dan sesepuh yang sudah ditemui sangat menyambut baik atas rencana pencalonan dirinya sebagai Calon Bupati Mukomuko di Pilkada 2024 ini.
“Saya benar-benar mengucapkan rasa syukur dan terimakasih atas dukungan dan simpatik dari semua lapisan masyarakat. Soal rencana pencalonan saya, bukan sebatas wacana. InsyaAllah masyarakat menginginkan saya menang pada Pilkada nanti,”harap Edwar Setiawan, alumni SD dan SMP Ipuh ini dengan nada ramah.
Edwar Setiawan juga menceritakan bahwa Dirinya merupakan buah hati dari pasangan H. Zaidin Yase dengan Hj. Rosna, waktu masa kecil dulu Ia bersekolah di SD Negeri Medan Jaya Ipuh dan SMP negeri Ipuh. Setelah lulus SMP, Edwar melanjutkan jenjang pendidikan SMA di rantau yaitu di Kota Bengkulu. Di Bengkulu pula Edwar menggali ilmu kesehatan di SPK Depkes Bengkulu.
Tak sampai di situ saja kata Edwar Setiawan, tetapi setelah tamat SPK, Ia pun kemudian memperpanjang rantaunya dengan kuliah mengambil gelar D3 di Poltekkes Jakarta 2, dan Setelah lulus D3, Ia kembali lagi ke Bengkulu hingga menyelesaikan kuliah sarjananya di Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
“Setelah itu saya mengabdikan diri sebagai ASN dengan tempat dinas di RSUD M. Yunus Bengkulu. Meski jadi PNS, saya tetap terpacu dengan jiwa kewirausahaan saya. Saat itu saya mengawali dengan membuka usaha yakni berupa showroom mobil,” urainya.
Beliau juga menceritakan, bahwa nalurinya saat itu banyak memikirkan bagaimana membuka usaha yang sifatnya bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, sehingga waktu senggang Ia sebagai PNS memanfaatkan untuk berwirausaha.
“Namun melihat prospek usaha cukup bagus, saya pun kemudian mengundurkan diri sebagai PNS. Saya juga berinteraksi lebih banyak dengan nelayan dengan usaha kapal penangkap ikan. Dan sekarang ini, saya lebih dominan dengan usaha pembangunan perumahan rakyat bersubsidi, ” Terang Edwar sambil mengingat kenangan perjuangan hidup masa lalunya dalam berbagai usaha. (AS/TB).