Bengkulu, Tintabangsa.com – Antrean bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU di Provinsi Bengkulu masih terlihat panjang. Meski demikian Pertamina menjamin ketersediaan BBM di Bengkulu aman.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel konsisten menjamin ketersediaan pasokan BBM dan memastikan kebutuhan BBM dalam kondisi aman dan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Bengkulu.
Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan menuturkan, pihaknya berkomitmen penuh memastikan penyaluran seluruh jenis BBM berjalan lancar.
Termasuk jenis bio solar dan pertalite. Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel masih terus berupaya menjamin stok dalam kondisi aman.
Dikatakan, realisasi penyaluran BBM jenis pertalite di Bengkulu sampai akhir Agustus telah mencapai 153.665 kilo liter.
“Kalau program subsidi tepat dan pemerintah tidak segera menjalankan regulasi penjualan BBM subsidi, maka kuota akan habis di Oktober 2022,” ujarnya, dikutip antaranews.com, Sabtu, 17 September 2022.
Konsumsi BBM subsidi di Provinsi Bengkulu untuk penyaluran produk pertalite saat ini berangsur normal, dengan rata-rata konsumsi sekitar 229 kilo liter per hari.
Namun di lapangan, masih terlihat antrean panjang di sejumlah SPBU. Bahkan di Kota Bengkulu antrean panjang terlihat hampir di semua SPBU.
Termasuk di beberapa kabupaten, kondisi yang sama juga terlihat antrean panjang kendaraan yang ingin mengisi BBM. Bahkan ada SPBU yang stoknya kosong dan masih dalam pengiriman.
“Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel memastikan kebutuhan energi untuk masyarakat serta mengimbau agar masyarakat tetap membeli BBM sesuai peruntukan dan kebutuhan,” kata Nikho.
Sementara Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa ketersediaan BBM jenis pertalite tersisa sekitar 20.429 kilo liter.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu Mulyani mengatakan bahwa ketersediaan BBM tersebut hanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Provinsi Bengkulu hingga akhir September 2022.
“Ketersediaan BBM subsidi jenis pertalite di Bengkulu mulai menipis dan diperkirakan akan habis pada akhir September,” kata Mulyani.
Ia menjelaskan, pada 2022 pemerintah Provinsi Bengkulu mendapatkan kuota pertalite dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebanyak 174.094 kilo liter.
Pihaknya berupaya untuk berkoordinasi dengan Pertamina dan sejumlah pihak terkait untuk benar-benar memastikan pasokan BBM di Bengkulu terjamin aman dan tercukupi. (TB)