Debat Publik Pertama Semakin Seru, Karya Septianus Bate’e : Kalau Kita Paslon 02 Berintegritas

BERITA, HEADLINE, POLITIK82 Dilihat

Gunungsitoli, Tintabangsa.com – Debat calon Walikota dan Wakil Walikota Kota Gunungsitoli menjadi ujian bagi para kandidat dalam menunjukkan kedalaman pengetahuan sekaligus kematangan sikap kepada calon pemilih.

Bagaimana tidak, dalam debat publik pertama pada segmen ketiga tentang pendalaman visi misi dan program kerja masing-masing calon mulai memanas.

Pasalnya, Paslon 01 Karya Septianus Bate’e – Yunius Larosa masih cenderung menyebutkan Paslon 02, Sowa’a Laoli – Martinus Lase berintegritas. Jumat malam (25/10/2024).

Berdasarkan pantauan, debat mulai memanas, ketika paslon 01 menjawab pertanyaan sesuai yang dipilih para panelis tentang good governance mengharuskan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan.

“Jika, anda terpilih sebagai walikota dan wakil walikota Gunungsitoli. Bagaimana anda melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan daerah, “Pertanyaan yang dilontarkan pada paslon 01 oleh moderator.

Saat itu, Paslon 01 memberikan jawaban bahwa dalam tata kelola pemerintahan yang baik salah satu prinsip adalah partisipasi dan sepakat tentang hal itu karena semangat “Lofaroi Ita” adalah semangat kebersamaan jika hanya berdua tidak akan bisa.

“Melalui semangat “Lofaroi ita” mulai dari jenjang desa, itu proses musrenbangdes secara berjenjang sampai Kecamatan dan memastikan dengan sistem informasi pembangunan daerah hari ini kita konsisten, “Jawab Karya.

Dijelaskannya, yang sering terkendala selama ini banyak stakeholder atau pemangku kepentingan tidak konsisten dengan hasil perencanaan yang bottom-up dari bawah ke atas, regulasi juga sudah mengatur Permedgri 86 tahun 2017 dan turunannya sudah mengaturnya.

Oleh karena itu, pihaknya melibatkan pemangku kepentingan setidak-tidaknya adalah pemerintah itu sendiri, pelaku usaha atau swasta dan masyarakat semuanya.

“Pembangunan di setiap tahun yang akan datang itu adalah kepentingan, bukan kepentingan orang tertentu, bukan segmentasi tertentu tetapi itu adalah kepentingan masyarakat Kota Gunungsitoli, “Jelasnya.

Menanggapi jawaban itu, Paslon 02 Sowa’a Laoli-Martinus Lase mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih dengan santai mengatakan bahwa kita tidak boleh berbohong di dalam politik tidak ada janji yang kekal tetapi yang harus kita lakukan, harus kita rasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat Kota Gunungsitoli.

Sowa’a menekankan, tidak hanya sekedar ikut berpartisipasi dalam musyawarah pembangunan desa, musyawarah pembangunan rencana Kecamatan atau Kota tapi harus kita turun kelapangan.

“Kita harus mendengarkan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat kota Gunungsitoli, Itulah yang harus dilakukan ke depan, sekali lagi janji politik itu bapak ibu tidak pernah kekal, “Tanggapan Sowa’a.

Sementara, Paslon 01 mulai tidak terlihat tersukut emosi karena paslon 02 tidak mengajukan pertanyaan dan menganggap bahwa pernyataannya itu sudah benar.

Ia mengungkapkan bahwa kalau demikian perasaan bapak paslon satu, tidak ada janji yang kekal itu tidak berlaku bagi paslon satu. Paslon satu berjanji akan ditepati, kita ini punya latar belakang, tidak ada yang sempurna.

“Bagi kami tidak berlaku istilah bahwa tidak ada janji yang tidak kekal, kalau paslon satu seperti itu, silahkan. Kalau kita paslon 02 berintegritas, apa yang kita tuangkan dalam visi misi kita ukur secara cermat dan itu akan kita wujudkan, “bebernya dengan raun wajah rasa emosi. (YL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *