Bengkulu.tintabangsa.com- Isu terkait pemasangan foto Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Gubernur Mian pada beberapa ambulans desa menuai beragam kritik, terutama di media sosial.
Menanggapi hal tersebut, Edwar Samsi, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, memberikan perspektif yang menarik.
Edwar menjelaskan bahwa kritik seperti ini adalah bagian dari demokrasi yang sehat, selama tujuan utamanya memang demi kepentingan masyarakat. Namun, ia menyebut bahwa fokus kritik yang mencuat kurang tepat sasaran.
“Kritik soal adanya foto kepala daerah di ambulans menurut saya bukan sebuah masalah besar. Yang lebih penting dikritisi adalah jika janji kampanye mereka tidak dipenuhi,” ujar Edwar pada Selasa (29/7).
Ia pun menekankan bahwa program Helmi–Mian justru fokus pada realisasi janji kampanye, termasuk penyediaan ambulans desa sebagai bentuk kepedulian terhadap warga.
Bagi Edwar, hal semacam ini layak mendapatkan apresiasi karena janji tersebut berhasil diwujudkan.
“Kalau mereka berjanji menyediakan ambulans untuk masyarakat desa dan kini benar-benar terealisasi, itu patut dihargai. Masyarakat seharusnya lebih melihat hasil konkret dari kerja mereka,” tambahnya.
Edwar juga menggarisbawahi bahwa pemasangan foto kepala daerah pada fasilitas publik seperti ambulans masih masuk dalam kategori wajar, selama tidak digunakan untuk kepentingan pribadi atau promosi individual semata.
“Yang tidak patut itu kalau fotonya bersifat perorangan dan bukan foto kepala daerah yang menjabat.
Foto Gubernur dan Wakil Gubernur adalah representasi pejabat publik, jadi sah saja selama itu untuk kebutuhan masyarakat, “pungkasnya.(**)