Bengkulu, Tintabangsa.com — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, melalui UPTD Pendidikan Inklusi, secara luar biasa menggelar Seminar dan Perlombaan Siswa Terapi dengan tema “Mendukung Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) untuk berkembang optimal”, Kamis (19/12/2024).
Kegiatan ini guna memperingatan Hari Disabilitas Internasional menghadirkan kesempatan berharga bagi masyarakat Bengkulu untuk merenungkan pentingnya inklusi dan keadilan bagi semua individu.
Acara ini langsung di hadiri oleh
- Kadis. Diwakili oleh Kabid Ppk (Pembinaan pendidikan khusus)
- Danrem 041 Gamas
- Pejabat Eselon 3 dilingkup Dikbud Provinsi Bengkulu.
- Kepala SLB N. 2 beserta Dewan Guru
- Nara sumber
a. Psikolog
b. Dokter
c. Ahli gizi - Para donatur
- Orang tua dari Anak – anak terapis
Kepala UPTD Pendidikan Inklusi Provinsi Bengkulu, Siska Arsianti, S.H., membawa semangat dan dedikasi dalam memastikan bahwa setiap anak, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus, memiliki akses yang sama dalam proses pendidikan. Seminar dan perlombaan yang diselenggarakan merupakan langkah nyata dalam membuka ruang diskusi dan memperkuat kesadaran akan pentingnya memberikan dukungan maksimal bagi perkembangan anak-anak ABK.
“Ketika kita berbicara tentang inklusi dan keadilan pendidikan, kita sebenarnya menyelami esensi dari kehidupan itu sendiri. Setiap individu, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan mereka. Tidak hanya tentang memahami perbedaan, tetapi juga tentang menerima, mendukung, dan mendorong setiap individu untuk mengekspresikan potensi sejati mereka”, ujar Kepala UPTD Pendidikan Inklusi Provinsi Bengkulu, Siska Arsianti.
Pendidikan inklusi bukan hanya tentang memasukkan anak-anak ke dalam sistem pendidikan yang ada, tetapi lebih dalam dari itu, merupakan suatu bentuk pengakuan akan nilai yang terkandung dalam setiap keunikan individu. Melalui upaya seperti Seminar dan Perlombaan Siswa Terapi yang diselenggarakan di Bengkulu, kita membangun fondasi yang kuat untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif, berempati, dan penuh pengertian.
“Saat kita merayakan keberagaman dan memperjuangkan keadilan, kita sebenarnya mengukir jejak kebaikan yang akan terus memberi inspirasi dan memberdayakan generasi mendatang. Dukungan dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas, menjadi kunci dalam membentuk ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkeadilan”, ujar Siska.
Semoga langkah-langkah positif yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu ini menjadi penyemangat bagi banyak daerah lainnya untuk terus berkomitmen dalam memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi semua anak, tanpa terkecuali. Bersama, kita bisa menciptakan perubahan yang berarti dan mewariskan legacy kebaikan bagi masa depan yang lebih inklusif dan adil. (yk*)