Nias, Tintabangsa.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nias menggelar Debat Publik Kedua Pasangan Calon (Paslon) Wali Bupati dan Wakil Bupati Nias dengan mengusung tema Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia serta Digitalisasi, Tata Kelola Pemerintahan yang berlangsung di Aula Paroki Kristus Raja Gido. Selasa (12/11/2024).
Adapun dalam Debat Publik tersebut, menghadirkan 2 (dua) Paslon Bupati dan Wakil Wali Bupati Nias yakni Nomor Urut 1 (satu) Yaatulo Gulo-Arota Lase dan Nomor Urut 2 (dua) Alinuru Laoli-Faozanolo Zai.
Salah satu topik yang dibahas dalam Debat Publik Kedua Pilkada Nias adalah terkait infrastruktur baik itu pembagunan jembatan dan pembangunan jalan.
Dimana, berdasarkan data tahun 2023, Kondisi jalan dalam kondisi baik 22,3 persen, kondisi sedang 10,7 persen, kondisi rusak 8,2 persen dan kondisi rusak berat 58,9 persen.
Kondisi ini mengakibatkan banyak desa yang terisolir dan menciptakan biaya ekonomi tinggi menghambat laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias.
Terkait strategi dan langkah konkret calon Bupati dan Wakil Bupati Nias nomor urut 02, Alinuru Laoli – Faozanolo Zai berkomitmen untuk memperbaiki ke depan bila terpilih jadi pimpinan di Kabupaten Nias.
“Kita harus mengutamakan skala prioritas baik itu jembatan maupun jalan karena selama ini jika melihat bahwa hanya berfokus pada daerah tertentu saja sehingga daerah – daerah lain terabaikan, tidak terpelihara dan tidak ada pembangunan, “Ungkap Alinuru.
Ianya mengatakan, pemerataan pembangunan itu harus dilaksanakan kedepan terutama daerah daerah terisolir itu yang masih beberapa desa lagi dengan tujuan agar daerah terisolir itu bisa maju seperti desa-desa yang sudah ada pembangunannya.
Alinuru menyinggung terkait infrastruktur jalan hotmix yang sudah dibangun selama ini. Pasalnya, hanya seumur jagung sudah pada rusak. Padahal, kalau hotmix itu minimal kualitas kebaikan paling lama 10 tahun baru bisa rusak.
“Jangan hanya asal membangun sehingga tidak memelihara dan tidak melihat kualitas, “tegas Alinuru yang didampingi oleh calon Wakil dengan berpakaian lengan panjang warna biru muda langit.
Lebih lanjut, Alinuru yang merupakan sosok Mantan Ketua DPRD Kabupaten Nias, menjelaskan bahwa ianya sudah beberapa kali menyuarakan aspirasi masyarakat dari skala prioritas namun tidak pernah diindahkan oleh pemerintah daerah.
“Itulah yang dikehendaki masyarakat supaya menikmati pembangunan dari pemerintah daerah tersebut. Jangan keegoisan kita ini, jika tidak cocok maka tidak dibangun, tidak didukung tidak dibangun. Jadi, kalau seorang pimpinan daerah harus ada pemerataan dan harus ada kerjasama terhadap desa atau kecamatan, “Jelasnya.
Apa yang terjadi, akibat dari hanya fokus satu daerah saja sehingga daerah lain terabaikan dan merasa belum merdeka. Kenapa?. Disampaikanpun mulai dari tingkat desa, kecamatan sampai di tingkat Kabupaten tidak pernah diindahkan.
“Bahkan banyak masyarakat menyampaikan kepada pihak PU, toh juga tak didengar. Maka kedepan kami Paslon Urut 02 akan melaksanakan pemerataan pembangunan di 10 Kecamatan, “Pungkasnya. (YL)