Ikuti Peraturan Persiden, Pemdes Bukit Mulya Ajak Warga Rembuk Stunting Desa

Mukomuko, Tintabangsa.com,
-Menindaklanjuti Perpres Nomor 72 tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, Pemerintah Desa Bukit Mulya, Kecamatan Air Rami, Kabupaten Mukomuko bersama masyarakat setempat menggelar Rembuk stunting desa dalam rangka pelaksanaan kinvergensi pencegahan stunting.

Kegiatan ini, digelar di aula kantor Desa Bukit Mulya, Senin 3 Oktober 2022, dan dipimpin langsung oleh Kepala Desa Bukit Mulya, Nuryanto serta dihadiri oleh, Perangkat Desa, BPD, Pendamping Lokal Desa (PLD), Kader Posyandu (Pokja 1 – 4), Kader Pemberdayaan Manusia (KPM), Kepala PAUD dan PKK Desa Bukit Mulya

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ahli gizi, dari Puskesmas Air Rami, Oktavia, A.Md.G, dan Bidan Desa Bukit Mulya, Yuli Mardiana, A.Md.Keb, SKM.

Pantauan awak media, rangkaian kegiatan diawali dengan penyampaian kata sambuyan baik dari Kepala Desa, BPD dan Pendamping Desa.

Selanjutnya, melangkah keacara inti yaitu Rembuk Stunting, masyarakat yang hadir, baik dari Kader Posyandu, KPM, PAUD dan PKK, menyampaikan berbagai macam usulan yang terkait dengan upaya pencegahan terjadinya stunting terhadap masyarakat, satu persatu usulan itu dicatat kemudian dibahas secara bersama-sama.

Kades Bukit Mulya, Nuryanto dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kegiatan rembuk stunting yang digelar di Desa Bukit Mulya mengacu kepada Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.

“Ini adalah Peraturan Presiden, wajib kita laksanakan sehingga saat ini, kita mengadakan rembuk. Melalui rembuk ini kita meminta usulan /aspirasi dari masyarakat dan berbagai usulan tersebut akan kita bahas bersama-sama dan hasilnya nanti akan kita masukkan di RKP tahun 2023,” jelas Nuryanto.

Usai kata sambutan baik dari Kepala Desa, BPD dan Pendamping desa, ahli guzi dan Bidan Desa selaku pemateri dalam kegiatan memberi penjelasan secara rinci terkait Stunting mulai dari ciri-cirinya, penyebab dan pencegahan.

Menurut Oktavia, A.Md.G, Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya

Lanjut Oktavia, Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam upaya pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih.

“Memperhatikan keseimbangan gizi harus dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan sangat dianjurkan untuk memperbanyak sumber protein di samping itu juga membiasakan mengonsumsi buah dan sayur,” lanjutnya.

Oktavia melanjutkan, Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita.
Kemudian kata Oktavia, para calon ibu harus memahami pentingnya dalam memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan minimal empat kali selama kehamilan.

Kemudian kata Oktavia, lakukan perersalinan di fasilitas kesehatan, lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan berupayalah agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI). Berikan hanya ASI sampai bayi berusia 6 bulan.

Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun, namun berikan juga makanan pendamping ASI dan jangan lupa pantau perkembangan pertumbuhan bayi dengan membawa ke Posyandu setiap bulan.

“Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah berikan hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah tanpa biaya di Posyandu atau Puskesmas,” tuturnya lagi.

Selain itu jelas Oktavia, Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi. Untuk itu, perlu membiasakan diri cuci tangan pakai sabun dan air bersih mengalir, serta buang air besar di jamban yang lebih layak.” Pungkasnya.(AS/TB).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *