Bengkulu, tintabangsa.com- Ketua Fraksi Persatuan Nurani Indonesia (FPNI) DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring meminta, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) APBD Provinsi Bengkulu tahun 2020, agar difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19.
Menurut Usin, dari Rp. 102 miliar lebih total Silpa APBD tahun 2020, ada sekitar Rp. 60 miliar hingga Rp. 70 miliar yang bisa diformulasikan untuk penanganan pandemi Covid-19, termasuk pemulihan ekonomi dan bantuan sosial.
“Jangan sampai Silpa ini malah digunakan untuk hal-hal yang tidak produktif,” kata Usin pada Selasa, (24/8/2021).
Selain itu dana Silpa tersebut bisa digunakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, kata Usin, salah satunya untuk membantu masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri. Terlebih, saat ini masih banyak masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 diberbagai daerah di Bengkulu, belum tersentuh bantuan pemerintah.
Lalu, anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu ini juga meminta, Pemprov dapat mengejar target serapan APBD yang sampai dengan saat ini masih sangat rendah. Sementara sekarang sudah lewat semester pertama tahun anggaran.
“Ketika serapan rendah, bagaimana bisa kita mengatakan pembangunan berjalan maksimal,” ucapnya.
Dibagian lain Ketua Fraksi Golkar DPRD Provinsi Sumardi menambahkan, sejauh ini serapan anggaran tertinggi masih didominasi dengan belanja rutin pemerintah. Sedangkan untuk belanja modal masih sangat minim.
“Kita berharap kedepannya belanja modal dapat digenjot, mengingat hal itu merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan ekonomi daerah, yang tentunya juga berdampak terhadap masyarakat,” paparnya.
Ditambahkan, memperhatikan serapan anggaran juga meminta Pemprov Bengkulu agar segera menyelesaikan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap APBD tahun 2020.(ADV)