Fraksi Golkar Yakin Silpa Anggaran 2020 Tidak Akan Ada Pergeseran Yang Signifikan

Bengkulu, tintabangsa.com- Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Drs H. Sumardi MM memperkirakan tidak akan ada pergeseran anggaran yang signifikan dalam penyusunan APBD Perubahan tahun 2021 mendatang. Mengingat, angka silpa yang besar hanya ada di RSMY, RSJ dan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Prediksi silpa sendiri dalam artian bukan silpa yang di rekening BPD ya. Itu hanya ada di RSJ, RSMY dan dana BOS. Itu sudah ada penggunaanya. Karena itu, penggunaannya unlimited. Di luar itu tidak besar, tapi silpa itu nanti tetap dibahas. Kalaupun ada pergeseran, saya rasa tidak akan terlalu signifikan,” ungkap Sumardi, Rabu (30/6).

Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler S. IP, M.AP menyampaikan bahwa pihaknya perkomisi akan mempelajari dulu lebih jauh apakah sesuai dengan yang telah disusun tahun 2020 lalu. Jika sesuai, maka akan dilanjutkan. Sedangkan jika ada yang belum sesuai, maka akan dipertanyakan dulu kenapa sampai ada perbedaan.

“Kita juga akan sesuaikan dengan rekomendasi BPK. Karena, jangan sampai tidak singkron. Misalnya seperti temuan soal SMA, atau soal KONI, ini singkron tidak dengan LKPJ Gubernur. Itu akan kita kroscek dulu secara detil bersama teman-teman di komisi. ”

Selanjutnya Dempo menyatakan bahwa pihaknya juga akan melihat apa faktor yang membuat silva dari tahun-ketahun selalu besar. Mengingat silva ini nantinya akan berdampak pada APBD Perubahan.

“Nanti kita lihat dulu apa si yang prioritas, kalau bahas visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur itu belum masuk dalam RPJMD. Saya rasa nanti yang prioritas tetap soal Covid seperti soal Nakes, peningkatan perekonomian dan lainnya,” kata Dempo.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah menyampaikan bahwa setelah penyampaian nota penjelasan Gubernur, pihaknya akan membahasnya dengan DPRD untuk mendapatkan nilai akhir jumlah silpa APBDP tahun 2020 untuk acuan penyusunan APBDP tahun 2021.

“Setelah dibahas, maka akan kita dapatkan jumlah silfa tahun 2020 untuk acuan APBDP tahun 2021. Sedangkan untuk pengurangan anggaran perjalan dinas sebelumnya tidak akan jadi masalah. Karena, sudah dialihkan saat refocusing. Lagian alokasi untuk perjalan dinas juga tidak terlalu besar,” tutupnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *