Bengkulu, Tintabangsa.com – Bencana banjir yang melanda wilayah Bengkulu sejak Selasa, 30 Agustus 2022 telah berdampak terhadap 6 kabupaten dan 1 Kota.
Berdasarkan laporan data kebencanaan yang diterbitkan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu sebanyak 6.700 KK terdampak dengan kerugian mencapai Rp148 miliar.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu, Jaduliwan mengatakan, rincian KK yang terdampak di Kota Bengkulu yakni 1.970 KK dengan 5 sekolah terendam, 4 masjid, 5 kantor dan 50 hektare sawah turut terendam.
Sementara itu untuk di Kabupaten Seluma 1.019 KK terdampak dengan 2 jembatan rusak. 120 KK terendam di Kabupaten Kaur dan 1 sekolah serta 1 rumah sakit terendam.
Kabupaten Mukomuko 262 KK terdampak, Kabupaten Bengkulu Utara 1.973 terdampak dan 13 sekolah serta 17 jembatan gantung rusak akibat banjir.
Untuk Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak 1.311 KK serta di Kabupaten Rejang Lebong 45 KK terdampak dengan 2 jembatan rusak serta 23,5 hektare sawah terendam.
“Data terakhir sementara untuk posisi kejadian bencana banjir sejauh ini 6.700 KK terdampak, 19 fasiltas pendidikan dan 1 rumah sakit terendam serta 21 jembatan rusak,” jelas Jaduliwan.
“Untuk perkiraan kerugian sejauh ini mencapai Rp148 miliar, namun ini masih perkiraan asasment dan jumlahnya bisa berubah,” sampainya.
Bencana banjir yang melanda wilayah Bengkulu telah berdampak ke 6 kabupaten dan 1 Kota. Dua diantaranya yakni Kabupaten Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu telah menetapkan status tanggap darurat bencana.
Status tanggap bencana ini ditetapkan lantaran aspek teknis kebencanaan yang terdampak di dua wilayah tersebut sudah masuk dalam kriteria tanggap darurat bencana.
Sementara itu untuk status kebencanaan Provinsi Bengkulu sendiri saat ini tengah dievaluasi.
“Sedang kita evaluasi, kita sedang mendapatkan dulu data dari Bupati dan Walikota setelah itu kita akan menetapkan status kebencanaannya untuk Provinsi Bengkulu. Kalau bupati dan walikota sebagian sudah menetapkan,” sampai Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. (TB)