Pemdes Pulai Payung Targetkan Pasar Pulai Payung Menjadi Pasar Tradisional Terbersih

Mukomuko, tintabangsa.com- Desa Pulai Payung, Kecamatan Ipuh, salah satu desa di Kabupaten Mukomuko yang terus berkomitmen menjaga lingkungan bersih dan kesehatan masyarakat.

Salah satu langkah nyata adalah
hadirnya TPS 3R yang dikelola
BUMDES bekerjasama dengan TPS 3R Desa Pulai Payung melalui KSM, (Kelompok Swadaya Masyarakat).
Sebuah inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat menuju desa bersih, sehat dan berkelanjutan.

Seperti kita ketahui, TPS 3R adalah sebuah fasilitas lokal mengelola sampah dengan prinsip 3R, yaitu
Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali) dan Recycle (mendaur ulang sampah), bertujuan untuk meminimalkan volume sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan cara memilah dan mengolahnya secara lebih efektif, seperti mengubah sampah organik menjadi kompos atau mengolah sampah anorganik untuk didaur ulang atau dijual.  

TPS 3R di Desa Pulai Payung hadir untuk menjawab tantangan lingkungan sekaligus membuka peluang usaha ditingkat desa.

Mustarrudin, SE, selaku Kades Pulai Payung ditemui tintabangsa.com beberapa hari lalu mengatakan, bahwa TPS 3R Pulai Payung tidak hanya mengelola sampah, tetapi juga menghasilkan nilai tambah seperti kompos untuk pertanian, produk daur ulang yang bernilai ekonomi serta menjadi sumber pendapatan modal pengelolaan sampah yang mandiri, berkelanjutan dan memberi manfaat bagi masyarakat Desa Pulai Payung.

“Dengan berdirinya TPS 3R ini, kini sampah di pasar Desa Pulai Payung ini dapat teratasi. Dimana organik diolah menjadi pupuk kompos dan anorganik di daur ulang dan sampah residu semakin berkurang,” ujar Kades.

Kades menambahkan, lebih dari itu, TPS 3R Pulai Payung juga membuka lapangan kerja bagi warga mau kerja dan menambah pendapatan bagi BUMDES yang akan digunakan untuk membiayai pengelolaan sampah yang tidak ada habisnya. Selain itu, TPS 3R mengedukasi masyarakat untuk lebih peduli pada kebersihan dan pelestarian lingkungan.

“Harapan kita, kolaborasi Pemerintah mulai pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa, BUMDES dan masyarakat Desa terus ditingkatkan. Sehingga masalah sampah di Pulai Payung bisa terselesaikan, lanjut Kades.

Mustarrudin menjelaskan TPS 3R di Desanya di resmikan pada tahun 2015 saat itu ia belum menjabat sebagai Kades. Kades mengakui untuk melancarkan program ini, ia nekad mengkredit 1 unit mobil carry untuk mengangkut sampah dari pasar Pulai Payung ke TPS 3 R dan mobil carry itu sampai saat ini masih stan bay untuk membantu mengangkut sampah.

“Namun baru baru ini kita sudah dapat bantuan dari kementerian PU yaitu 1 unit motor roda 3 pengangkut sampah, komposter, wadah plastik drum untuk menguraikan sampah secara biologis serta alat mesin untuk mempercepat prosesnya. 

“Sekarang ini, tonase sampah yang kita angkut dari pasar ke TPS 3R rata rata per hari mencapai 2 ton sampah. Sampah dari pasar diangkut pakai motor kendaraan roda 3.

Sedangkan sampah rumah tangga dijemput denga mobil truk milik Desa Pulai Payung yang dipinjamkan ke BUMDES. Sampah rumah tangga diantar dan dibuang langsung ke TPA,” ungkap Kades.

Lebih jauh diungkapkan Mustarrudin, selain mengangkut sampah pasar Pulai Payung, BUMDES Pulai Payung juga turut mengangkut sampah rumah tangga itu bagi warga yang mau sampahnya dijemput yaitu di sejumlah Desa di Kecamatan Ipuh meliputi Desa Pulai Payung, Sibak, Medan Jaya, Tanjung Harapan, Pasar Baru, Pasar Ipuh, Pulau Baru, dan Air Buluh.

Kades mengakui, bahwa proses mengelola sampah itu tentu tidak semudah menjalankan program lain, makanya desa itu kalau tidak dimulai sekarang ke depan akan sulit.

“Target saya, Pasar Pulai Payung ini menjadi Pasar Tradisional terbersih. Karena dalam pengelolaan sampah saya tidak merasa tersaingi. Karena bagi saya semakin banyak TPS 3R yang jalan di Desa lain kita semakin ringan.”Pungkasnya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *