Kepala Dinas Kominfo Mif Tarul Ilmi M, Pancasila Bukan Hanya Sekedar Lambang Negara Pancasila Benteng Persatuan

Bengkulu, Tintabangsa.com- Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang berlangsung setiap tanggal 1 Oktober merupakan momen strategis bagi bangsa Indonesia untuk memperkokoh semangat persatuan, memperteguh kesetiaan terhadap ideologi negara, serta melestarikan warisan nilai-nilai luhur yang telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa.

Mif Tarul Ilmi M, S.Sos., M.Si, yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Bengkulu, menyatakan bahwa Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar ritual tahunan, melainkan menjadi refleksi mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pernyataan ini menegaskan bahwa Pancasila adalah landasan ideologis yang memainkan peran fundamental sebagai pemersatu bangsa.

Beliau menjelaskan bahwa catatan sejarah membuktikan ketangguhan Pancasila dalam menghadapi berbagai tantangan terhadap kedaulatan negara, termasuk ancaman berupa ideologi-ideologi yang berpotensi mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hari Kesaktian Pancasila, menurutnya, menjadi sebuah pengingat nyata bahwa Pancasila telah teruji melalui berbagai ujian sejarah. Lebih dari sekadar dasar negara, ideologi ini juga merupakan pedoman nilai kehidupan yang perlu dihayati dan diamalkan dalam keseharian.

Mif Tarul Ilmi juga menyoroti pentingnya revitalisasi nilai-nilai utama Pancasila seperti persatuan, keadilan, dan gotong royong di tengah derasnya arus globalisasi dan transformasi teknologi yang membawa perubahan signifikan dalam struktur masyarakat. Ia menekankan bahwa meskipun tantangan yang dihadapi bangsa saat ini berbeda dengan masa lalu, prinsip-prinsip yang mendasari kehidupan berbangsa tetap harus konsisten. Pancasila harus senantiasa dipandang sebagai kompas moral dan arahan dalam setiap langkah pembangunan.

Lebih lanjut, beliau menyerukan kepada generasi muda Bengkulu untuk mengambil peran aktif dalam menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini tidak hanya memerlukan pemahaman terhadap sejarah, tetapi juga peneladanan terhadap semangat perjuangan para pendiri bangsa. Generasi muda diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu membumikan nilai-nilai Pancasila dalam era kontemporer.

Beliau menekankan bahwa Hari Kesaktian Pancasila mengandung pesan moral yang mendalam: persatuan merupakan fondasi kekuatan sebuah bangsa. Tanpa persatuan, Indonesia berada pada risiko perpecahan akibat perbedaan yang ada. Keragaman agama, suku, bahasa, dan budaya seharusnya dimaknai sebagai kekayaan bangsa yang dikokohkan oleh semangat Pancasila. Dengan demikian, menjaga persatuan nasional berbasis nilai-nilai Pancasila adalah tanggung jawab bersama.

Dalam kesempatan tersebut, Mif Tarul Ilmi berharap agar masyarakat Bengkulu semakin memperkuat kecintaan terhadap tanah air dan menjadikan Pancasila sebagai pedoman utama dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia mengajak semua pihak untuk menjadikan Hari Kesaktian Pancasila sebagai momentum refleksi sekaligus pengingat pentingnya kewaspadaan nasional demi memastikan bangsa Indonesia terus berdiri tegak dengan martabat yang tinggi.(ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *