Dosen Universitas Bengkulu Dampingi Komunitas Praktisi dalam Program Inovasi Literasi Digital Berbasis Budaya

Bengkulu, 18 Juli 2025 — Tim dosen Universitas Bengkulu kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dasar. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai DPPM Kemendiktisaintek 2025, mereka melaksanakan program “Pendampingan Komunitas Praktisi pada Program Inovasi BINTANG (Bimbingan Belajar Literasi dan Numerasi) Berbasis Media dan Platform Literasi Digital yang Responsif Terhadap Budaya)” di SD Negeri 44 Kota Bengkulu.

Tim pengabdian terdiri dari Atika Susanti, S.Pd., M.Pd., Ir. Nurul Renaningtias, S.T., M.Kom., dan Ike Kurniawati, S.Pd., M.Pd., dosen dari Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan S1 Sistem Informasi Universitas Bengkulu. Mereka turut melibatkan dua mahasiswa PGSD, Kanaya Trisabilla dan Yakub Triono, sebagai pendamping lapangan.
Inovasi Literasi dan Numerasi Berbasis Budaya.

Program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa sekolah dasar dengan pendekatan yang inovatif, adaptif, dan menyenangkan. Salah satu terobosan yang diperkenalkan adalah website “Tanah Raflesia”, sebuah platform digital interaktif yang menyajikan konten budaya Bengkulu dari 9 kabupaten dan 1 kota.

Dalam kegiatan tersebut, komunitas praktisi mendapatkan pendampingan terkait:
• Konsep literasi dan numerasi yang aplikatif di sekolah dasar.
• Pemanfaatan website Tanah Raflesia sebagai bahan ajar digital berbasis budaya lokal.
• Pendampingan penggunaan platform literasi digital yang responsif terhadap kebutuhan siswa.
• Strategi penyusunan dan pemilihan bahan bacaan sesuai dengan jenjang kemampuan siswa.

Dorong Ekosistem Belajar Kolaboratif

Tidak hanya berhenti pada pendampingan, tim pengabdian juga mendorong pengembangan lanjutan konten pada website Tanah Raflesia agar semakin sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem belajar yang kolaboratif, berkelanjutan, dan kontekstual dengan budaya lokal Bengkulu.
“Program ini bukan hanya memberikan bekal kepada guru, tetapi juga memperkuat peran komunitas praktisi dalam membangun pembelajaran yang lebih dekat dengan kehidupan budaya siswa. Harapannya, kegiatan literasi tidak lagi dianggap membosankan, melainkan menjadi bagian dari keseharian mereka,” ujar salah satu anggota tim, Atika Susanti.

Manfaat Nyata bagi Pendidikan Dasar

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari mitra SD Negeri 44 Kota Bengkulu. Para guru merasa terbantu dalam memahami cara memanfaatkan teknologi digital untuk pembelajaran yang lebih bermakna. Sementara itu, siswa menjadi lebih termotivasi karena materi yang mereka pelajari dekat dengan budaya dan lingkungan tempat tinggal.
Dengan adanya program inovasi BINTANG ini, Universitas Bengkulu menunjukkan peran aktifnya dalam mendukung terciptanya generasi yang melek literasi, cakap numerasi, sekaligus bangga pada budaya lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *