Merasa Dirugikan, JIMM dan Orang Tua Murid Akan Demo Kejati dan Dikbut Menuntut Dugaan Kecurangan PPDB 2025


Bengkulu.tintabangsa.com— Jaringan Intelektual Manifesto Muda (JIMM) menyuarakan protes keras terhadap dugaan kecurangan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2025 di Bengkulu.

Atas Permasalahan ini, JIIM dan Wali Murid akan melakukan aksi unjuk rasa, “Mereka merencanakan aksi demonstrasi yang akan berlangsung di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu serta di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu, guna mendorong investigasi terhadap isu tersebut.

Aksi ini akan melibatkan sejumlah wali murid yang merasa anak-anak mereka dirugikan akibat kecurangan dalam seleksi PPDB, khususnya di SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 5 Kota Bengkulu.

Kekecewaan utama berpusat pada dugaan penyalahgunaan sistem dalam jalur prestasi dan zonasi. Menurut Direktur JIMM, Heru Saputra, protes ini merupakan respons atas kurangnya perhatian dari pihak Dikbud maupun aparat hukum terhadap laporan-laporan yang telah disampaikan sebelumnya.

Heru menjelaskan bahwa JIMM telah mengungkapkan bukti dan kejanggalan melalui media, namun tanggapan memadai tidak kunjung diberikan.

Ia menyoroti ketidakadilan dalam PPDB tahun ini, di mana siswa dengan segudang sertifikat prestasi ditolak dengan alasan teknis, sementara siswa dengan prestasi minim berhasil diterima. Selain itu, terdapat dugaan kuat tentang praktik titipan, intervensi pejabat, hingga manipulasi data pada sistem digital PPDB yang melibatkan sekolah dan dinas terkait. Dugaan ini, menurut Heru, berlandaskan laporan konkret dari para korban.

JIMM menuntut Kejati Bengkulu untuk segera melakukan pemeriksaan forensik digital terhadap sistem PPDB dan membuka data jalur prestasi serta zonasi secara transparan.

Kekhususan pengawasan diarahkan pada SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 5, karena sebagian besar keluhan yang diterima berasal dari kedua sekolah tersebut. Aksi demonstrasi dijadwalkan berlangsung pekan ini, dimulai dari Simpang Lima Ratu Samban sebelum melanjutkan long march ke Kantor Dikbud Provinsi dan Kejati Bengkulu.

Massa aksi akan membawa bukti dugaan kecurangan beserta petisi tuntutan untuk melakukan audit sistem PPDB secara menyeluruh.

Heru menegaskan bahwa gerakan ini bertujuan melindungi hak pendidikan generasi muda.

Ia menyatakan bahwa JIMM tidak akan berdiam diri menghadapi perusakan sistem pendidikan demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Dengan semangat yang sama, mereka berkomitmen untuk memastikan integritas dalam sistem pendidikan tetap terjaga.(TB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *