Rejang Lebong, tintabangsa.com – Upaya peningkatan penerimaan iuran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus digencarkan oleh BPJS Kesehatan. Salah satu langkah besar yang dilakukan adalah dengan memperluas akses kanal pembayaran secara masif.
Hingga Desember 2024, tercatat ada lebih dari 1.035.050 kanal pembayaran yang dapat dimanfaatkan oleh peserta. Hal tersebut disampaikan oleh Sanny Cristian M, Analis Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat Muda, Kamis (12/6/2025).
Kepala BPJS Cabang Curup melalui Kepala bagian SDM, Umum dan Komunikasi BPJS Cabang Curup, Wahyu Aji Pradipta saat diwawancarai awak media membenarkan, kanal pembayaran tersebut mencakup beragam platform mulai dari bank milik pemerintah, bank swasta, bank syariah, hingga lembaga keuangan digital dan e-commerce. Selain itu, layanan pembayaran juga tersedia melalui PPOB tradisional, minimarket, merchant ritel modern, hingga fintech seperti Gopay, DANA, dan LinkAja.
“Semua kemudahan ini kami hadirkan agar peserta bisa membayar iuran secara tepat waktu tanpa hambatan. Semakin luas kanal yang tersedia, semakin mudah pula peserta menjaga status aktif JKN-nya,” ujar Aji.
Tak hanya mengandalkan kanal pembayaran, BPJS Kesehatan juga menjalankan strategi pendekatan langsung kepada peserta melalui program telecollecting, autodebit, dan edukasi lapangan lewat kader JKN. Saat ini, ada sekitar 432 petugas telecollecting aktif yang telah melakukan lebih dari 42 juta panggilan ke peserta, dengan total telepon tersambung mencapai 24 juta sambungan. Dari upaya ini, tercatat potensi iuran yang berhasil dikumpulkan mencapai lebih dari Rp81 miliar.
Aji juga menyebutkan bahwa sistem autodebit masih menjadi salah satu andalan dalam menjaga keteraturan pembayaran iuran. Sebanyak 9,82 juta peserta telah mendaftar autodebit, meskipun baru sekitar 1,73 juta yang benar-benar aktif. Upaya peningkatan partisipasi autodebit terus dilakukan, termasuk lewat promosi dan edukasi langsung.
Selain itu, strategi digital seperti pengiriman pesan WhatsApp massal (WA Blast) terbukti efektif. Setiap tahunnya, sekitar 91,9 juta pesan pengingat iuran dikirimkan ke peserta. Pesan tersebut menginformasikan tenggat waktu pembayaran dan risiko jika kepesertaan tidak aktif.
BPJS Kesehatan juga menjalankan Program REHAB atau Rencana Pembayaran Bertahap, yang ditujukan bagi peserta dengan tunggakan iuran. Hingga saat ini, lebih dari 91 ribu peserta telah mendaftar dalam program ini dengan total tunggakan mencapai Rp10,69 miliar. Menariknya, lebih dari setengah peserta yang ikut program ini berhasil menyelesaikan pembayaran secara penuh.
Tak kalah penting, Aji menegaskan bahwa peran kader JKN sangat signifikan dalam mendekatkan layanan ke masyarakat. Sebanyak 1.306 kader aktif tersebar di berbagai wilayah, dan mereka telah membantu menghimpun iuran sebesar Rp132 miliar selama tahun 2024. Secara kumulatif, kontribusi kader sejak program ini berjalan telah mencapai Rp1,17 triliun.
“Semua upaya ini kami lakukan agar program JKN tetap berkelanjutan dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Prinsip gotong royong menjadi dasar utama. Iuran yang dibayarkan peserta sehat, menjadi harapan bagi peserta yang sedang sakit,” ujar Aji mengakhiri.