Batu Bara, tintabangsa.com – Kisah haru nasib kedua orang perempuan renta diusia senja, keduanya tanpa suami dan anak. Mereka bedua adalah saudara kandung kakak beradik sama-sama ditinggal suaminya meninggal dunia puluhan tahun lalu, Keduanya warga dusun I desa Pematang Kuing Kecamatan Seisuka, Kabupaten Batu Bara Sumatera utara.
Sang kakak bernama Saima dan sang adik bernama Jumini, keduanya tidak memiliki suami, juga tanpa anak, bercerita kepada awak media, Kamis (13/03/2025).
Jumini masih merasa bersyukur dari kehidupan kakaknya. Jumini semenjak ditinggal suami meninggal dunia memiliki sebidang tanah dengan luas seperempat rante dan berdiri rumah gubuk, alhamdulillah sekitar 3 tahun lalu rumah Jumini mendapatkan rehab bedah rumah.
Sedangkan sang kakak Saima semenjak ditinggal suami meninggal dunia puluhan tahun lalu, tinggal digubuknya berdinding gedek, beratap nipah, ukuran 3 m x 5 m, menumpang ditanah milik adiknya Jumini dan gubuk Saima menempel tepat didinding samping rumah Jumini.
Digubuk bagaikan istananya,dengan ukuran 3 meter x 5 meter sebagai tempat tidur sekalian dapur untuk memasak, Saima tinggal seorang diri, begitu juga dengan sang adiknya Jumini juga tanpa suami maupun anak.
Keduanya bercerita: Saima, ditinggal suami meninggal dunia sudah puluhan tahun, dari perkawinannya mendapatkan seorang anak laki-laki, namun kini sang anak juga telah meninggal dunia.
Kala itu anak Saima sudah sempat menikah dan dikaruniai seorang anak, dan cucu Saima, cucunya tinggal bersama menantunya.
Jumini mengatakan kakaknya lebih beruntung dari dirinya karena dikaruniai seorang cucu, sedangkan dirinya tidak memiliki baik anak maupun cucu.
Jumini selama berkeluarga memang sempat melahirkan seorang anak dan meninggal dunia di usia bayi, tuturnya.
Diakhir masa hidupnya kini kedua kakak beradik saling berbagi dalam menjalani kehidupan termasuk mencari nafkah.
Jumini sang adik, didepan rumahnya ada membuka warung terlihat diseteling tersusun indomie.
Sedangkan sang kakak berjualan BBM pertalite terpajang didepan gubuknya beberapa botol BBM Pertalite.
Jumini dan Saima dibulan suci Ramadhan tetap menjalani puasa bersama dan berbuka puasa bareng bersama, dengan menu apa adanya, kadang kala kami berbuka puasa dengan menu ubi goreng, ujar Jumini.
Terharu dari ucapan Jumini dan Saima berharap dibulan Ramadhan menjelang lebaran idul fitri ada seorang dermawan memberi bantuan.
Saima untuk nafkah kehidupan sehari-hari berharap hanya dari berjualan pertalite, sungguh sangat berharap ada yang menyentuhnya memberikan perhatian dan bantuan untuk kebutuhan hidup sehari-hari, harap Saima. Salam Pranata