Mukomuko, tintabangsa.com- Kepala Sekolah Dasar Negeri 03 Air Rami, Kabupaten Mukomuko, Arbingsons, S.Pd, mengaku merasa kawatir terhadap keselamatan siswa saat belajar di tiga ruang kelas belajar (RKB) siswa karena atap dan plafon tiga ruang kelas tersebut sudah keropos.
SDN 3 Air Rami yang berjarak 100 meter dari kantor desa dan berbatas lansung dengan lapangan sepak bola di Desa Rami Mulya, Kecamatan Air Rami, Kabupaten Mukomuko, saat ini memiliki sebanyak 103 siswa dan tenaga pendidiknya masih ada yang berstatus honorer.
Abeng mengatakan, sekilas dilihat dari jauh, tiga ruang kelas ini masih kokoh tapi kalau diperhatikan dengan teliti, atap dan plafon ruang itu sudah keropos terkikis air ketika hujan turun. Lanjut Abeng, selain atap dan plafon, kusen pintu dan jendela tiga ruang kelas ini juga sudah ada yang termakan rayap.
“Sekilas dilihat dari jauh, tiga ruang kelas siswa ini tampak masih kokoh padahal atap dan plafonnya sudah mulai keropos terkikis air ketika hujan turun. Kusen pintu dan jendela juga sudah ada yang dimakan rayap,” kata Kepala Sekolah, yang dikenal sayang dengan anak didiknya.
Abeng, merasa kawatir suatu saat karena atap sudah keropos dan bocor plafon ruang kelas itu jatuh dan menimpah siswa dan guru saat sedang kegiatan KBM berlangsung.
“Bayangan yang terlintas dalam pikiran saya, plafon dan atap yang sudah kropos tiba- tiba jatuh dari atas ke bawah lalu menimpa anak -anak kita yang lagi belajar, siapa yang akan bertanggungjawab,,” kata Abeng kepada awak media usai memantau kondisi RKB tersebut.
Abeng menambahkan, sebelumnya pihak sekolah sudah mengajukan permohonan perbaikan kepada dinas pendidikan Mukomuko, tapi sampai sekarang belum dapat tembusan kapan dapat rehab rehabilitasi bangunan.
“Selain kayu atap dan plafon sudah kropos, lantai tiga ruang kelas siswa tersebut juga belom di keramik dan kini sudah retak. Bukan itu saja, separuh atap bagian luar tiga ruang kelas siswa ini tidak di plafon pada saat rehab beberapa tahun lalu.
Sejauh ini lanjut Abeng, langkah yang bisa pihak sekolah lakukan hanya meminta siswa dan guru supaya lebih berhati-hati selama berada di ruang kelas.
“”Harapan kami dari pihak sekolah, semoga kondisi ruang kelas ini dapat perhatian serius dari Dinas kemudian mendapat perbaikan.” Pungkas Abeng. (AS/TB).