Kondisi Rusak berat, 2 Ruang Gedung di SDN 1 Air Rami Sudah 4 Tahun Ditutup

Mukomuko, tintabangsa.com – Sejumlah poto bangunan sekolah dengan kondisi rusak berat di SDN 1 Air Rami, Kabupaten Mukomuko viral di media sosial.

Sejumlah Poto bangunan rusak berat di SDN Air Rami tersebut, diunggah lewat status media sosial Facebook oleh pemilik akun Marwan Ependi, warga Desa Air Rami, Kabupaten Mukomuko pada Sabtu (14/2/2025).

“Dua ruang bangunan di SDN 1 Air Rami ini yaitu ruang kepala sekolah dan ruang guru sudah 4 tahun ditutup karena kondisinya sudah rusak berat. Bagian atap dan asbes ke 2 ruang gedung itu sudah pada hancur dan bolong. Selain lantai ruangan itu juga sudah rusak. Padahal SD tertua di kecamatan Air rami, tapi sampai sekarang belum diperbaiki karena diduga kurang perhatian dari pemerintah,” jelas Marwan Efendi saat dihubungi, Sabtu (14/2).

Untuk mengetahui lebih pasti terkait kebenaran informasi tersebut, awak media tintabangsa com bersama hariansemarakbengkuku.com turun langsung ke SD 1 Air Rami meninjau kondisi bangunan rusak tersebut, Senin (17/2), dan ternyata kondisi bangunan 2 ruang bangunan di SDN 1 Air Rami itu benar sesuai dengan Poto yang beredar di media sosial.

Usai memantau dan mengambil dokumentasi 2 ruang bangunan rusak sekolah tersebut, awak media selanjutnya menemui pihak sekolah dan meminta penjelasan terkait 2 ruang bangunan rusak itu.

Kepala Sekolah SDN 1 Air Rami, Zerita, saat dikonfirmasi kepada awak media membenarkan kondisi rusak bangunan sekolah tersebut. Kata Zerita bangunan sekolah yang kondisinya rusak dan sudah ditutup sejak beberapa tahun lalu terdiri dari 2 ruangan yaitu ruangan guru dan ruang kepala sekolah.

“Akibat rusaknya 2 ruang bangunan itu, maka ruang siswa kelas 1 kami pakai untuk ruang guru dan ruang kepala sekolah. Sementara siswa kelas 1 untuk sementara dipindahkan ke ruang perpustakaan. Ruang guru dan ruang kepala sekolah disatukan di ruang kelas 1 tersebut,” jelas Zerita.

Ia juga mengakui kondisi rusak berat ruang kepala sekolah dan ruang guru tersebut telah terjadi sejak tahun lalu dan sudah beberapa kali kami ajukan proposal baik ke dinas pendidikan Kabupaten Mukomuko maupun ke Provinsi, tapi belum ada realisasinya.

“Dengan kerendahan hari, kami meminta perhatian dari pemerintah, proposal yang kami ajukan ke dinas dapat segera terealisasi,” harap Zerita.(AS/TB).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *