Bogor – Tim pengabdian masyarakat dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) yang dipimpin oleh Dr. Mulawarman Hannase dan Dr. David Ronald Tairas berhasil mencetak pencapaian signifikan dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang perikanan air tawar di Desa Kemuning, Bojong Gede, Kabupaten Bogor. Program yang dimulai pada September 2024 tersebut kini telah menunjukkan hasil nyata pada 27 Januari 2025.
Melalui program pengabdian masyarakat ini, tim dari SKSG UI membantu UMKM lokal dalam meningkatkan produktivitas hasil panen ikan air tawar sekaligus menciptakan ekosistem penjualan yang lebih terstruktur dan efektif. Pendekatan inovatif yang dilakukan mencakup pelatihan teknologi budidaya ikan yang ramah lingkungan, optimalisasi pemberian pakan, hingga strategi pemasaran digital yang terintegrasi.
Dr. Mulawarman Hannase menjelaskan bahwa salah satu fokus utama program ini adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen ikan air tawar melalui penggunaan teknologi modern dan penerapan praktik budidaya yang berkelanjutan. “Kami ingin memastikan bahwa para pelaku UMKM di Desa Kemuning tidak hanya mendapatkan hasil panen yang lebih baik tetapi juga memiliki akses ke pasar yang lebih luas,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr. David Ronald Tairas menambahkan bahwa aspek pemasaran juga menjadi perhatian utama. “Kami membantu para petani ikan untuk memahami strategi pemasaran digital, seperti menggunakan media sosial dan platform e-commerce, agar mereka dapat menjangkau konsumen dengan lebih efektif,” tuturnya.
Program ini mendapatkan apresiasi yang luas dari masyarakat setempat. Salah satu pelaku UMKM, Rudi, mengungkapkan rasa syukurnya atas dampak positif dari program ini. “Hasil panen ikan saya meningkat hampir 40 persen sejak mengikuti pelatihan ini. Selain itu, dengan adanya bantuan pemasaran, ikan kami sekarang bisa dijual hingga ke luar daerah,” ujarnya.
Keberhasilan program ini juga tidak terlepas dari dukungan pemerintah setempat yang turut memfasilitasi kebutuhan infrastruktur dan logistik. Sinergi antara tim pengabdi SKSG UI, masyarakat, dan pemerintah menjadi kunci keberhasilan program ini.
Dengan hasil yang dicapai, program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam memberdayakan UMKM lokal. “Kami berharap langkah kecil ini bisa memberikan dampak besar bagi perekonomian masyarakat dan menjadi inspirasi bagi program-program serupa di masa depan,” tutup Dr. Mulawarman.
Program pengmas ini menjadi salah satu bukti nyata bagaimana kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan. Semoga program ini terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi komunitas lainnya.