Warga Malin Deman Nikmati Jalan Mulus, Ini Tanggapan Kades

Mukomuko, tintabangsa.com – Berbicara soal pengaspalan jalan di wilayah Malin Deman ibarat orang mimpi belum sadar dari mimpi. Hal ini diungkapkan oleh Kades Gajah Makmur (SP 8), Gutomo, saat dikonfirmasi tintabangsa.com di Balai Desa Gajah Makmur, Kamis (12/9/2024).

“30 tahun berlumpur kini jalan poros menuju sampai desa kami sudah 100 persen aspal, masih antara percaya dan tidak percaya, begitulah kira-kira,” jelas Gutomo.

Gutomo, mengaku tidak habis pikir, bahkan secara politik Ia mengatakan bahwa Inpres tidak pantas diletakkan di Malin Deman. Sebab kata Gutomo, waktu Pilkada dulu suara Pak Sapuan di desanya bahkan se Malin Deman kalah.

“Itulah salah satu akhlak beliau yang bisa kami teladani. Caranya berfikir beliau nampaknya bukan masalah politik tetapi masalah kemanusiaan,” ungkap Gutomo.

Gutomo melanjutkan, secara fakta masyarakat sangat membutuhkan bahkan puluhan tahun masyarakat menunggu. Jauh sebelumnya jalan itu diaspal kondisi perekonomian masyarakat di Gajah Makmur sangat terpuruk tapi sekarang meningkat signifikan.

“Hasil produksi tani masyarakat dan Keluar masuk kebutuhan masyarakat juga sangat lancar,” ungkap Gutomo.

Kata Gutomo, jalan aspal sampai batas lahan pak Busra saja mereka sudah merasa lega, apalagi sampai di Desa Gajah Makmur.

“Hal tersebut suatu kebanggaan dan keharuan bagi kami masyarakat Desa Gajah Makmur,” ujarnya lagi.

Gutomo juga mengatakan, semangat masyarakat terkait aspal di Malin Deman tersebut sangat luar biasa.

“Buktinya, waktu kita mengajak syukuran dan memotong sapi secara swadaya bulan Mei lalu, terlihat semangat masyarakat sama gat luar biasa dan tidak ada pro dan kontra,” jelas Gutomo.

Selain Gutomo, Kades Semambang Makmur, Lamto, juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Mukomuko, khususnya Bupati Mukomuko, Pak Sapuan yang berjuang menempatkan anggaran dana Inpres di wilayah Malin Deman.

“Kalau saya selaku Pemerintah Desa, dengan adanya pembangunan aspal itu, sangat bersyukur dan berbangga hati karena dampaknya positifnya terhadap perekonomian masyarakat sangat luar biasa.

Dulu kata Lamto, sebelum jalan itu diaspal, harga tanah di daerahnya masih Rp. 70 juga per hektare, tapi sekarang sudah ada yang menawar hingga Rp. 110 juta per hektare.

Selain itu juga sebut Lamto, dulu potongan hasil panen sawit untuk biaya transport Rp.300 -400 ribu per ton, kini hanya Rp.100 ribu per ton,” kata Lamto.

“Pembangunan ini terasa nian, niat pak Sapuan membangun tidak mikir masalah memilih atau tidak memilih tapi Yang jelas kami apresiasi 100 persen,” imbuh Lamto.

Lamto berharap, selain jalan poros Malin Deman hingga SP 8, ada penambahan aspal jalan dari Simpang SP 6 Bukit Harapan, Kecamatan Air Rami tembus ke Gapura Desa Semambang Makmur yang sebelumnya sudah diukur PUPR sekitar 8 bulan lalu panjangnya 6 kilo meter.

“Itulah pak, dulu saya jadi guru Honda, tiap hari jungkir balik melewati jalan berlumpur, perjalanan naik motor dari Ipuh -Semambang Makmur makan waktu, 3 sampai 4 jam. Saya berjuang mati- matian di SD ini dulu. Alhamdulillah sekarang dari Ipuh ke Semambang Makmur tidak sampai 1/2 lagi. Tentu ini tidak lepas dari bantuan pak Bupati, Sapuan.” Pungkas Lamto.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE, MM, AK, CA, C.PA, melalui Sekda Mukomuko, Dr. Abdiyanto, SH, C.L.A, mengatakan, ada beberapa alasan kenapa Bupati Mukomuko menempatkan Inpres di Malin Deman salah satunya karena jalan ini menjadi satu dari beberapa hal lainnya yang harus diutamakan untuk melanjutkan re generasi bagi masyarakat setempat yang lebih baik.

“Selain faktor ekonomi kesejahteraan masyarakat tentu yang utama, Faktor kesehatan, pendidikan dan faktor keberlanjutan generasi penerus juga menjadi penting.” Pungkas Sekda.
(AS/TB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *