Pengabdian Kepada Masyarakat Skema Riset: Pendampingan Ibu Rumah Tangga Untuk Meningkatkan Family Resilience Melalui Program Kecakapan Hidup Batik Ecoprint

BENGKULU TENGAH187 Dilihat


Bengkulu Tengah  – Dalam upaya memperkuat ketahanan keluarga di era modern, LPPM, Program Studi Pendidikan Nonformal, Program Studi Ilmu Hukum melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat Skim Riset PNBP Tahun 2024 yang mengintegrasikan keterampilan batik ecoprint dengan pendekatan kolaborasi pentahelix di Posko Mitra Keluarga Responsif Gender SPNF-SKB Bengkulu Tengah. Program ini bertujuan untuk memberdayakan ibu rumah tangga melalui kecakapan hidup yang tidak hanya menambah pendapatan tetapi juga memperkuat ketahanan keluarga.
 
Program ini menggunakan pendekatan pentahelix, yang melibatkan kolaborasi antara lima sektor utama: pemerintah (SPNF-SKB Bengkulu Tengah), akademisi (Unib dan UNJ), NGO (PMMI), masyarakat Desa Renah Semanek, dan Media. Pendekatan ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap aspek program berkontribusi secara sinergis terhadap pencapaian tujuan yang diharapkan yaitu ketahanan keluarga.

Dr. Ari Putra, S.Pd., M.Pd., selaku ketua pengabdian kepada masyarakat, menjelaskan, “Konsep pentahelix dalam program ini memungkinkan sinergi antara berbagai pihak untuk menciptakan dampak yang lebih besar. Dengan melibatkan berbagai sektor, kami dapat memastikan bahwa pelatihan dan pendampingan yang diberikan benar-benar relevan dan berdampak pada kesejahteraan ibu rumah tangga serta ketahanan keluarga.” jelasnya.


Selanjutnya, Helda Rahmasari, S.H., M.H., menambahkan, “Pendekatan kolaboratif ini memungkinkan berbagai pihak untuk berkontribusi sesuai dengan keahlian. Pemerintah dalam hal ini melalui SPNF-SKB Bengkulu Tengah memberikan dukungan akses dan fasilitasi, akademisi menyediakan pengetahuan dan riset, NGO berkontribusi dalam hal keterampilan praktis dan peluang pasar, masyarakat memberikan dukungan langsung, dan media membantu dalam penyebaran informasi serta kesadaran.” ungkapnya.
 
Sri Haryani, Kepala SPNF-SKB Bengkulu Tengah, memuji inisiatif ini dengan mengatakan, “Program ini merupakan contoh nyata dari kolaborasi yang berhasil antara berbagai sektor untuk mencapai tujuan bersama. Kami berharap hasil dari program ini tidak hanya bermanfaat bagi ibu rumah tangga yang terlibat, tetapi juga menjadi model untuk program-program pemberdayaan lainnya di masa depan.

” Fenti, perwakilan dari Perkumpulan Mitra Masyarakat Inklusif, menambahkan, “Kolaborasi ini memungkinkan kami untuk memberikan dukungan langsung kepada ibu rumah tangga, serta memastikan bahwa mereka mendapatkan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan perekonomian keluarga mereka. Program ini adalah langkah positif menuju pemberdayaan yang lebih besar.” 
 
Kegiatan ini juga mengundang akademisi dari luar Universitas Bengkulu, salah satunya dari Pendidikan Masyarakat, Universitas Negeri Jakarta, Retno Dwi Lestari, M.Pd. Retno mengungkapkan bahwa, “Program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan batik ecoprint ibu rumah tangga tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk terlibat dalam ekonomi kreatif. Kami bangga dapat berkontribusi dalam inisiatif yang mendukung ketahanan keluarga dan keberlanjutan lingkungan.”
 
Program ini berlangsung selama 8 (delapan) kali pertemuan dengan berbagai aktivitas pendampinga.  Diharapkan dari program ini tim pengabdi dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi peserta dan menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk terus berkolaborasi dalam upaya pemberdayaan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *