Anggota DPRD Bengkulu Selatan Dodi Martian Ajak Masyarakat Renungi Makna Hari Raya Waisak

Bengkulu Selatan, tintabangsa.com – Hari Raya Waisak yang jatuh pada tanggal 23 Mei 2024 disambut dengan berbagai kegiatan oleh umat Buddha di Indonesia termasuk di Bengkulu Selatan. Anggota DPRD Bengkulu Selatan, Dodi Martian, menyampaikan pentingnya merenungkan makna Hari Raya Waisak di tengah situasi pandemi yang masih berlangsung.

Dodi Martian mengatakan bahwa Hari Raya Waisak adalah saat yang tepat bagi umat Buddha untuk merefleksikan ajaran-ajaran kebijaksanaan dari Sang Buddha dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ia juga menekankan pentingnya terus menguatkan semangat kebersamaan dan toleransi dalam situasi pandemi yang masih berlangsung.

“Kita harus merenungkan ajaran kebijaksanaan Budha dalam berbagai aspek kehidupan kita. Namun, semangat kebersamaan dan toleransi harus tetap kuat dalam setiap aksi kebaikan yang kita lakukan,” ujar Dodi Martian.

Ia pun menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk merayakan Hari Raya Waisak dengan moment penting untuk memperkuat tali silaturahmi antar umat beragama dan menjaga kerukunan di tengah keberagaman.

Dodi Martian menambahkan bahwa Hari Raya Waisak juga menjadi ajang untuk mengevaluasi diri dan mencari arti hidup yang lebih bermakna. Melalui momen ini, diharapkan kita bisa menjadi insan yang lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan menghargai setiap momen menjadi pribadi yang lebih baik.

“Dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, kita harus belajar untuk mengambil hikmah dan evaluasi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Saya berharap masyarakat bisa merenungkan nilai kebijaksanaan Sang Buddha dan menjalankan ajarannya dengan baik agar menjadi lebih berarti,” tutup Dodi Martian.

Perayaan Hari Raya Waisak 2668 BE kali ini menunjukkan nilai-nilai kerja sama, toleransi, dan solidaritas di tengah situasi pandemi saat ini. Junaidi berharap agar momen ini menjadi ajang refleksi atas makna hidup dan ajaran kebijaksanaan Budha dalam menghadapi tantangan hidup, serta semakin kokoh toleransi di tanah air Indonesia yang sangat plural. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *