Bengkulu, Tintabangsa.com – M Rizon, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bengkulu (TPHP), memberikan penjelasan mengenai keluhan masyarakat terkait lonjakan harga beras yang cukup signifikan.
Menurut Rizon, lonjakan harga beras yang mencolok disebabkan oleh kenaikan harga gabah yang tinggi saat ini, yang dipicu oleh musim kemarau panjang sebelumnya, yang berlangsung selama hampir enam bulan.
”Beberapa bulan yang lalu, kami terpaksa menunda penanaman karena dampak dari musim kemarau panjang, yang berlangsung selama enam bulan di wilayah kami, Hal ini mengakibatkan penundaan penanaman padi oleh masyarakat,” ungkap Rizon.

Rizon menambahkan bahwa diharapkan dalam tiga hingga empat bulan ke depan, harga gabah akan kembali stabil, sehingga akan terjadi penurunan harga beras di Provinsi Bengkulu.
”Setiap hari Senin kami selalu rutin melakukan rapat Virtual melalui zoom dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan pihak terkait lainnya untuk membahas masalah harga yang memicu dampak negatif tersebut, dan Kami juga berupaya untuk mengurangi tingkat dampak negatif di Provinsi Bengkulu,” jelas Rizon.
Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah Provinsi Bengkulu, yang berupaya untuk menekan dampak negatif dari lonjakan harga tersebut. ”Peran kami adalah meningkatkan produksi bahan-bahan pokok yang mempengaruhi dampak negatif tersebut, seperti bawang, cabai dan bahan pokok lainnya,” tutup Rizon.(Adv)