Makanan dan Minuman Halal: Masa Depan Ekonomi Kreatif Bengkulu

OPINI26 Dilihat

Oleh: Agnes Yolanda, M.E.
Dosen Ekonomi Syariah STIESNU Bengkulu


Tintabangsa.com – Industri makanan dan minuman halal di Provinsi Bengkulu menunjukkan potensi strategis dalam mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif. Mengingat karakteristik demografis Provinsi Bengkulu yang mayoritas penduduknya beragama Islam, permintaan terhadap produk makanan dan minuman halal tidak sekadar mengikuti tren atau gaya hidup, melainkan menjadi kebutuhan fundamental dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Dalam konteks global, industri halal telah berkembang pesat dan tidak lagi terbatas pada wilayah dengan mayoritas Muslim. Produk halal kini diasosiasikan dengan standar kualitas, keamanan pangan, dan nilai-nilai etika dalam proses produksi. Berdasarkan laporan Dinar Standard (2023), nilai industri halal dunia diperkirakan terus mengalami pertumbuhan signifikan, mencerminkan adanya peluang besar bagi daerah seperti Bengkulu untuk berpartisipasi secara aktif dalam pasar global.

Peluang realisasi potensi ini memiliki berbagai tantangan. Salah satu kendala utama adalah rendahnya tingkat sertifikasi halal di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sertifikasi halal, yang merupakan prasyarat utama untuk menembus pasar domestik dan internasional, sering kali dianggap sebagai proses yang rumit dan memerlukan biaya tinggi (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, 2024). Tanpa sertifikasi ini, daya saing produk-produk lokal Bengkulu menjadi terbatas.

Meningkatkan perkembangan pada industri halal, diperlukan pendekatan kolaboratif antara pemerintah daerah, lembaga sertifikasi, akademisi, serta pelaku industri. Pemerintah daerah, misalnya, dapat mengambil peran lebih proaktif melalui program fasilitasi sertifikasi halal, insentif kepada  pelaku  usaha,  serta  penyelenggaraan  pelatihan  standar  halal  berbasis  kompetensi (Kementerian Agama Republik Indonesia, 2023). Akademisi juga memiliki peran penting dalam melakukan riset dan pengembangan produk halal, dukungan tersebut dapat bersumber dari bekal ilmu pada mata kuliah Manajemen Pangan Halal atau matakuliah Industri Halal. Mata kuliah tersebut dapat menjadi bekal teori bagi pelaku usaha muda dikalangan mahasiswa.

Lebih jauh, penguatan strategi pemasaran, baik melalui media digital maupun partisipasi dalam pameran produk halal nasional dan internasional, menjadi langkah penting untuk memperluas jangkauan pasar. Mengingat perubahan perilaku konsumen yang semakin mengedepankan aspek kehalalan, keamanan, dan keberlanjutan produk, inovasi dalam branding dan diversifikasi produk berbasis halal menjadi suatu keniscayaan.

Penting untuk dipahami bahwa pengembangan industri makanan dan minuman halal di Bengkulu tidak hanya berimplikasi pada aspek ekonomi semata. Industri ini juga berkontribusi terhadap pembangunan sosial, dengan membuka peluang kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat identitas budaya daerah melalui promosi produk-produk lokal yang berstandar halal.

Dengan optimalisasi potensi yang dimiliki dan pembenahan sistemik yang berkesinambungan, industri makanan dan minuman halal diyakini dapat menjadi pilar utama dalam membangun masa depan ekonomi kreatif Bengkulu yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *