Mukomuko, Tintabangsa.com — Akun media sosial di hag, nama dan profil dicatut di akun palsu kian marak terjadi di media sosial (Medsos) seperti Facebook (FB), WhatsApp (WA), Instagram dan lainnya.
Hal ini terjadi pula pada mantan anggota DPRD Mukomuko, Ery Zulhayat, nama dan profil FB miliknya yang sudah lama tidak bisa dibuka karena di hag, dicatut dijadikan akun palsu, lalu digunakan untuk menipu oleh orang tidak bertanggungjawab.
Kejadian ini diungkapkan oleh Hery Zulhayat ketika bertemu awak media (26/2/2024). Hery menceritakan, bahwa akun FB miliknya yang lama tidak bisa dibuka lagi setelah kena hag sejak sekitar 1 tahun lalu, dimana nama dan Poto di akun FB lamanya dicatut pemilik akun FB dan WA palsu.
“Selama ini akun FB lama di utak atik
tidak bisa dibuka akhirnya saya ganti dengan FB baru. Dimana FB lama itu saya tidak menggunakannya lagi karena tidak bisa dibuka. Taunya sekarang timbul penggunanya itu orang lain. Pemilik akun palsu diajak bahasa Mukomuko dan Bengkulu tidak ngerti.
Ery Zulhayat, mengaku sudah banyak yang konfirmasi balik terkait hal itu salah satunya warga desa gajah mati yang ngaku pernah di telpon pemilik akun palsu yang mengatasnamakan dirinya dengan modus berpura-pura mau jalankan amanah mengirimkan titipan keluarganya untuk sumbangan ke rumah ibadah mesjid, kemudian si pemilik akun palsu itu menanyakan apakah yang bersangkutan sudah punya nomor rekening apa belum. Tapi kata Hery, pelaku saat di telpon tidak ngerti bahasa Mukomuko dan Bengkulu.
“Lalu saya minta nomornya, dan saya telpon balik. Saya jelaskan bahwa orang yang nelpon dia itu mencatut nama saya. Saya juga jelaskan selain WA, akun FB lama saya pun dicatut orang tidak bertanggungjawab,” kata Ery, meniru ucapannya saat nelpon ke warga tersebut.
Kata Ery Zulhayat, si pemilik akun palsu FB dan WA itu telah menipu ratusan orang dengan modus nelpon berpura-pura jadi donatur memberi sumbangan ke tempat ibadah.
” Si pemilik akun palsu mengaku telah mentransfer uang sumbangan ke tempat ibadah dengan mengirimkan tanda bukti transfer tapi palsu. Dan berselang beberapa waktu kemudian, si pemilik akun palsu itu pun kembali menelpon bahwa dana sumbangan yang di transfer tadi, di dalamnya ada juga jatah sumbangan ke tempat ibadah lain. Si pemilik akun palsu pun kemudian minta agar jatah dana sumbangan ke tempat ibadah lain itu agar ditransfer kembali,” terang Ery Zulhayat.
Ditambahkan oleh Ery Zulhayat, kejadian ini menggila pada saat mulai kampanye. Tapi kata Ery, belum ada korban materi dalam peristiwa ini, namun pihak yang dihubungi yang diminta untuk mentransfer kembali uang sudah banyak.
“Atas kejadian ini, saya juga sudah berusaha memberi himbauan di FB. Saya juga jadi tidak enak gara-gara ini. Saya pun sudah merencanakan akan melaporkan kejadian ini kepada yang berwajib.” Tutupnya. (AS/TB)