Lebong, tintabangsa.com – Minimnya keterlibatan nyata perempuan di kancah dunia perpolitikan membuat Laras Novia, tokoh pemuda perempuan Kabupaten Lebong untuk mengabdi mewakili suara pemuda dan suara perempuan di Kabupaten Lebong khususnya Daerah Pemilihan 1 yang meliputi Kecamatan Lebong Atas, Tubei, Lebong Utara, Pinang Belapis, Amen dan Uram Jaya.
Laras merupakan tokoh perempuan asli asal Kabupaten Lebong. Dirinya lahir di Desa Kampung Dalam, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong pada 22 November 1997.
Semasa sekolahnya, Laras mengenyam pendidikan di Kabupaten Lebong sejak Sekolah Dasar hingga Menengah Atas. Laras Novia merupakan lulusan SDN 17 Lebong Utara tahun angkatan 2009, sekarang SD tersebut sudah berganti menjadi SDN 67 Lebong.
Di tingkat menengah, Laras Novia mengenyam pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Lebong Utara, dan melanjutkan pendidikan menengah atasnya di SMA Negeri 1 Lebong Utara dan lulus di tahun 2015.
Semasa SMA, Laras Novia aktif bergabung dalam ekstrakurikuler di sekolahnya. Selain itu Laras juga sering mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat kolektif bersama teman-teman untuk mengisi waktu luang.
Sebelumnya, Laras mengakui memang belum pernah secara serius terjun ke dunia politik. Namun, niatnya untuk mewakili suara perempuan ini dilandasi banyak faktor terutama urusan perempuan, ibu dan anak. Maraknya kasus-kasus menyangkut perempuan dan anak di Kabupaten Lebong yang semakin meningkat juga menjadi salah satu hal yang membuat Laras tergerak untuk maju mewakili suara perempuan di Kabupaten Lebong.
Visi :
- Menjadikan Perempuan Lebong Berdaya dan Berani Bersuara Demi Mencapai Kesejahteraan
Misi :
- Memberikan pendidikan parenting di setiap keluarga dari tingkat Kecamatan hingga Desa
- Bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) dan stakeholder lain untuk menyusun program yang kebijakannya berpihak pada perempuan dan anak
- Bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk aktif mensosialisasikan program pendidikan seksual sejak dini demi mencegah kekerasan seksual
- Memberikan sosialisasi terkait jenis-jenis kekerasan yang rentan terjadi pada perempuan dan anak
- Melibatkan ibu-ibu dan keluarga di masyarakat untuk berpartisipasi dalam program yang berpihak pada masyarakat terutama perempuan
- Mengawasi penganggaran program daerah serta menentukan regulasi yang berpihak pada masyarakat
- Memanfaatkan APBD sepenuhnya untuk kepentingan rakyat
Di usianya yang sudah menginjak 27 tahun ini, Laras merasa harus melakukan sesuatu untuk mengabdi di daerah tercintanya untuk membangun sumber daya yang berkualitas. Mengingat pentingnya peran perempuan dalam mengambil kebijakan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat terutama perempuan.
“Selama ini, perempuan hanya ikut-ikutan dalam pengambilan kebijakan. Suara perempuan juga sering kali dijadikan suara nomor 2 sehingga membuat kepentingan perempuan seringkali terabaikan.” ucap Laras kepada awak media.
“Peran perempuan ini ada 4, yang pertama sebagai anak, kedua sebagai istri, yang ketiga sebagai ibu, dan yang terakhir sebagai anggota masyarakat. Nah untuk peran yang keempat ini saya memilih untuk terjun ke dunia politik sebagai perwakilan dari suara-suara perempuan yang kerap kali jarang terdengar,” tambahnya.
Selama ini, Laras mengaku terdapat kekhawatiran terkait persaingan money politik dalam perjuangan ini. Sementara dirinya merasa hanya memiliki keberanian untuk maju karena tergerak dari niat. Harapannya niat baik ini dapat disambut oleh masyarakat Kabupaten Lebong.
“Mohon dukungannya, saya berharap kedepannya kita dapat saling membantu bersama-sama untuk menyuarakan kepentingan rakyat. Jangan lupa, PKB nomor 3.” tutup Laras.