Gunungsitoli, Tintabangsa.com – Seorang oknum guru bernisial HZ diduga semakin bolos meninggalkan tugas. Meskipun, ianya berstatus Aparat Sipil Negara (ASN) yang ditugaskan di UPTD Sekolah Dasar (SD) Negeri 071077 Madolaoli, Desa Tuhegeo II, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli. Selasa (23/05/2023).
Kebolosan itu seakan sudah menjadi tradisi. Hal itu tentu mengundang kritik tajam dari sejumlah kalangan, sebab tugas mereka sebagai abdi negara di bidang pendidikan digaji oleh negara.
“Kita menilai persoalan guru ASN di SDN 071077 Madolaoli yang suka bolos bukan temuan baru. Melainkan merupakan penyakit menahun, “Ungkap salah seorang warga berinisial TL.
Menurutnya, Pihak Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli baiknya bertindak tegas Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS), diatur mengenai pemberian sanksi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terbukti sering bolos kerja.
“Tapi herannya, pihak Disdik (Dinas Pendidikan) Kota Gunungsitoli kurang tegas dan tidak berani bertindak. Sepertinya, terkesan membiarkan maka akibatnya guru seenaknya sendiri tidak mematuhi aturan yang ada,” Cetusnya.
Ditempat yang sama, salah seorang orangtua siswa mengaku heran dengan kebiasaan bolosnya para guru ASN di SDN 071077 Madolaoli. Padahal, kesejahteraan para guru sudah dijamin negara.
“Oknum guru itu mendapatkan 3-4 kali gaji setiap bulannya yang terdiri dari gaji pokok dan dalam bentuk dana tunjangan lain, “Bebernya.
Ia mengungkapkan, mestinya dengan kesejahteraan yang dimiliki, para guru lebih fokus mengajar daripada memikirkan lainnya yang tidak berkaitan dengan upaya mencerdaskan generasi bangsa, apalagi malah mengabaikan tugas.
“Kita berharap persoalan guru agar wajib menjadi atensi, sehingga kinerja guru di SDN 071077 Madolaoli tidak menjadi sorotan. Mental mengabdi guru harus ditingkatkan,” tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli, Yafet Buulolo saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp tidak merespon dan diduga terkesan membiarkan.
Sementara, oknum guru bernama Helala Zalukhu saat dikonfirmasi menanggapi bahwa dirinya tidak melaksanakan tugas dengan sepenuhnya akibat jarak perjalanan yang ditempuh jauh dari rumahnya. Apalagi sudah berumur tua dan sering mengalami kesakitan.
“Perjalanan saya dari rumah sampai ke sekolah dengan naik sepeda motor dengan menempuh kurang lebih jarak 50 kilo meter dan masih ada jalan kaki,” jelas Helala dikutip dari Datapost.
Dikatakannya, Kalau memang seandainya ada orangtua merasa tidak senang, mungkin besok lusa bisa pindah dari situ karena tidak 100 persen menjamin melaksanakan tugas disana.
“Ini pernah saya sampaikan kepada Kabid dan katanya udahlah, kurang guru disana,” tutur Helala. (YL/TB)