Bengkulu – HMI Badan Koordinasi Sumatera Bagian Selatan (Badko Sumbagsel) gelar perayaan Milad HMI ke-76 di Rumah Dinas Gubernur dengan Tema Khidmat HMI untuk Masa Depan Peradaban, Minggu (5/2) lalu.
Acara yang berlangsung khidmat ini diselenggarakan di Kota Bengkulu yang juga menjadi tuan rumah pelaksanaan Pleno I HMI Badko Sumbagsel.
Dalam sambutannya, Ketua Umum HMI Sumbagsel Dede Irawan menyampaikan,
“Kader HMI harus literate secara digital dan adaptif terhadap modernisasi.” sampainya.
Acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh lokal, para Alumni HMI (KAHMI), juga sebagian besar berasal kalangan Forkopimda, Kapolres, Kodim hingga tokoh-tokoh Nasional seperti Presidium KAHMI Nasional, Romo H. R Muhammad Syafii yang juga anggota DPR RI Komisi III, Hj. Jamilah Abdul Gani dan Cut Ema selaku Presidium dan Koordinator Presidium Forhati Nasional.

Sepemikiran dengan Presidium Forhati Nasional, Cut Ema, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang juga alumni HMI menyampaikan,
“Kader HMI harus selalu menjunjung tinggi sinergitas, kolaboras, komunikasi yang efektif dan memaksimalkan manfaat berjejaring dalam organisasi ini (HMI, red),” sampai Rohidin.
Hj. Jamilah sebagai Keynote Speaker menyampaikan poin-poin yang disebutnya sebagai The Great Disruption.
“Perubahan yang terjadi di skala global sampai lokal berdampak dan melibatkan segala aspek, baik dari segi kecerdasan manusia, perkembangan teknologi, kesiapan infrastruktur, perubahan tren usaha bahkan menerpa bidang politik secara cepat dan masif,(red)” rangkuman materi yang disampaikan Hj. Jamilah.
Hj. Jamilah juga menyampaikan,
“Tak ada kekuatan untung membendung (perubahan, red) tersebut kecuali beradaptasi dan menyesuaikan diri,” ujarnya.
Dalam sambutan terakhir yang disampaikan oleh Romo, Jihad secara ekonomi maupun politik harus dilakukan oleh kader-kader HMI.
“Ketika sudah menjadi alumni, kuasai isu-isu perkembangan ekonomi san jangan anti pati terhadap partai politik.” tutup Romo. (rls/bks/HMI)