Ketua MUI Rejang Lebong Ajak Seluruh Lapisan Masyarakat Tolak Radikalisme Dan Gerakan Yang Mengancam Kesatuan NKRI

Rejang Lebong, Tintabangsa.com – Menjadi bagian dari bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan, membutuhkan kesadaran untuk saling menghargai dan hidup berdampingan.

Dengan memahami setiap keberagaman, maka, tidak akan merasa paling benar dan menganggap kelompok yang lain salah. Sebab, sikap itu dapat memicu munculnya paham radikalisme.

Setiap orang dengan berbagai latar belakang berpotensi terpapar paham intoleransi dan paham radikalisme.

Penyebaran radikalisme saat ini semakin masif dilakukan melalui media sosial, berbagai konten seperti tulisan, gambar, audio, dan audio visual tentang propaganda bertebaran di media sosial.

Jika tidak bijak dalam bermedia sosial, bukan tidak mungkin generasi muda atau masyarakat khususnya sebagai pengakses media sosial dapat terpapar paham radikalikalisme.

Oleh Karena itu, pemerintah terus menghimbau semua pihak untuk waspada serangan kepada generasi muda itu maupun masyarakat di Wilayah Kabupaten Rejang Lebong.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rejang Lebong, Mabrur Syah, S.Pdi, S.IP, M.Hi menyatakan Menolak paham Radikalisme. Mabrur Syah, S.Pdi, S.IP, M.Hi mengajak masyarakat untuk menolak paham radikalisme, Ia minta masyarakat harus berhati-hati dengan paham radikalisme serta gerakan-gerakan yang dapat memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menjaga keamanan dan ketentraman serta mengajak masyarakat dan Pemuda di Kabupaten Rejang Lebong untuk menolak Paham Radikalisme yang dapat merusak NKRI.

“Kami mengajak Seluruh Lapisan Masyarakat untuk menolak paham radikalisme baik itu gerakan HTI, Gerakan Terorisme maupun gerakan gerakan Radikal lainnya, karena paham radikalisme ataupun gerakan-gerakan tersebut dapat merusak kesatuan dan persatuan NKRI,” Ujar Drs. KH.Ngadari Yusro, M.Ag.

Ketua MUI Rejang Lebong juga menghimbau masyarakat untuk belajar kepada ulama yang jelas sanad dan ilmunya. “Marilah kita semua belajar pada umala, kiyai dan habaib yang jelas sanadnya, ilmunya karena sanad bagian dari agama. Islam adalah agama yang Ramah, Islam Bukan agama yang marah” (TB)

Berikut pernyataan sikap Kasi PD Ponpes Kemenag Rejang Lebong:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *