Muratara, tintabangsa.com, -Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan (Sumsel) melaksanakan bhakti sosial sunatan massal gratis di RSUD Rupit, Kabupaten Muratara.
Kegiatan bhakti sosial ini dilaksanakan dalam rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47.
“Hari ini adalah kegiatan puncak HUT PPNI DPD Kabupaten Muratara,”kata Ketua DPD PPNI Kabupaten Muratara Nelly Haryanti kepada wartawan, seusai acara, Kamis (1/4/2021).
Sedangkan kegiatan sendiri kata dia, hari ini Panitia mengadakan sunat massal kepada 40 orang anak-anak dari keluarga yang tidak mampu.
Tapi sambung dia, sebelumnya pengurus DPD PPNI Kabupaten Muratara, sebelumnya telah mengadakan kegiatan sosial seperti bagi-bagi masker dan juga kegiatan penyuluhan.
Nelly menambahkan, jumlah perawat yang tergabung di organisasi PPNI ini berjumlah 300 orang lebih. Oleh sebab itu kedepan dia akan memperjuangkan nasib para perawat di Muratara agar lebih sejaterah lagi.
“Harapan saya seluruh perawat di Kabupaten Muratara semangat dalam merawat masyarakat yang membutuhkan, berikan pelayanan terbaik,”jelas dia.
Sementara Bupati Kabupaten Muratara H. Devi Suhartoni, saat menghadiri acara HUT PPNI dia mengucapkan selamat kepada seluruh perawat di Indonesia, semoga perawat selalu tangguh bebas Covid-19 dan Masyarakat sehat.
“Saya sangat mendukung adanya kegiatan sunat masal ini, alhamdulillah sunat massal ini sangat bermanfaat untuk anak dan meringankan beban orang tua,”kata H. Devi Suhartoni, dalam acara tersebut.
Dia sangat mendukung kegiatan ini, oleh sebabnya di anggaran perubahan nanti, ajukan setiap kegiatan sosial yang bisa meringankan beban masyarakat.
“Bila perlu kegiatan sunat masal seperti ini, nanti ada disetiap Kecamatan,”ujarnya.
Karena kegiatan tersebut dilaksanakan di RSUD Rupit, Bupati juga sempat mengajak direktur RSUD Rupit dr. Herlina, Bupati menyebut kalau bisa ada kegiatan masyarakat, agar Masyarakat yang hadir berikan edukasi.
Seperti tegas dia, jangan sampai membuang sampah sembarangan, jadi berikan edukasi agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.
Sementara dari hasil pantauan linggauklik.com dilokasi, nampak anak-anak yang akan disunat, ada yang takut, menangis.
Dan banyak cara yang dilkukan orang tua untuk membuat anaknya berani untuk di sunat.
Seperti Riski Aditia (5), saat Riski disunat agar berani, dia sambil bermain gatget, dia sambil main Handphone.(ADv)