Bengkulu Selatan, Tintabangsa.com – Wacana Pemda Bengkulu Selatan mendirikan pusat perbelanjaan atau mall di lokasi Pasar Ampera banyak mendapat sorotan. Ada yang mendukung, ada juga pihak yang kurang sependapat. Artinya angan-angan pembangunan tersebut wajib dikaji secara matang.
Anggota DPRD Bengkulu Selatan Drs. Yunadi meminta Pemda mengkaji asas manfaat dalam merealisasikan pembangunan. Pembangunan jangan sekedar berorientasi membangun, wajib ada rencana pemanfaatan untuk kepentingan masyarakat. “Kalau sekedar ingin membangun, tentu sah-sah saja. Tapi harus dikaji asas manfaatnya. Karena kalau menurut saya, di daerah kita ini belum terlalu penting dibuat mall. Masih banyak sektor lain yang perlu diprioritaskan,” kata Yunadi.
Menurut Yunadi, pembangunan mall di Pasar Ampera tidak akan berdampak banyak dalam perekonomian. Sebab Bengkulu Selatan belum masuk daerah kunjungan wisatawan ataupun tempat pendidikan orang dari luar daerah. Artinya pembeli atau pengunjung mall hanya mengandalkan masyarakat lokal. “Daerah kita ini belum ramai, kalau hanyak mengandalkan warga lokal saja, mungkin cuma sebulan dua bulan ramai, kalau lama pasti akan sepi pembeli. Contohnya saja di Pasar Ampera saat ini, banyak pedagang mengeluh penjualan sepi, bahkan banyak lapak yang tutup karena bangkrut,” ujar Yunadi.
Dikatakan politisi Gerindra ini, jika Pemda BS ingin membuat tempat perbelanjaan yang modern, lebih baik dikelola Pasar Kutau yang sudah selesai dibangun menggunakan dana APBD puluah miliar. “Pasar Kutau kan sudah bagus dibuat Pemda menggunakn APBD. Kelola saja itu dulu dengan baik, nanti dulu memikirkan mau buat mall di Pasar Ampera,” sambung Yunadi.
Seperti diketahui, wacana pembangunan mall di Pasar Ampera didengungkan Pemda BS karena bertujuan ingin menciptakan kemajuan pembangunan daerah. Bahkan Pemda telah menyiapkan proposal usulan ke pemerintah pusat untuk mendapat alokasi anggaran pembangunan mall tersebut. Berdasarkan kajian, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp100 miliar. (Adv)