Proyek Bernilai 16 Milyar Jadi Sorotan Masyarakat Diragukan Kualitasnya

Gunungsitoli, Tintabangsa.com – Kualiatas proyek pekerjaan preservasi Jalan Hilimbawadesolo menuju Ombolata Idanoi, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli menjadi sorotan masyarakat sekaligus menjadi perhatian Dinas Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Utara, Kamis (30/11/2023)

Proyek preservasi jalan itu memiliki nilai kontrak kurang lebih sebesar Rp 16 Milyar dengan sumber dana dari Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2023 yang dikerjakan oleh PT. Karunia Sejahtera Sejati.

Salah seorang Warga Desa Awa’ai yang tak mau disebut namanya menyampaikan bahwa ruas jalan yang sudah dihotmix dikerjakan asal-asalan atau awut-awutan dan apalagi kalau musim hujan nanti bisa – bisa seluruh badan jalan terbongkar habis.

“Kasihan sekali habiskan dana hampir 16 milyar tapi kualitas pekerjaannya sangat memprihatinkan dan hampir seluruh pinggiran jalan hotmix ini mudah terkelupas bahkan bisa dicongkel pake tangan, “Ungkapnya.

Menurut pantauannya selaku warga, peran pengawasan dari dinas terkait kurang bahkan mungkin juga jarang datang untuk mengecek proses pekerjaan jalan hotmix ini sehingga kondisi dan hasil kerja pihak kontraktor sangat buruk sekali. Atas kondisi itu, dirinyapun merasa kesal dan mempertanyakan terkait sistem pengawasan langsung dari instansi terkait dalam hal ini UPTJJ PPK 3.5 PUPR Provinsi Sumatera Utara.

“Baiknya fungsi pengawasan harus dijalankan supaya pekerjaan ini ada asas manfaatnya dan bisa bertahan lama sehingga hasilnya dapat maksimal dan tidak ada kecurangan oleh kontraktor. Selain itu, pengawas harus memahami dan berkopetensi dibidangnya, “Cetusnya

Parahnya lagi, kondisi aspal tipis yang sudah terlaksana dilapangan dari segi penebalan. ditemukan rata-rata untuk volume ketinggian kurang dari 3 cm yang diduga tidak sesuai dengan spesifikasi sehingga menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat.

“Bukan hanya itu, termasuk bangunan pendukung berupa tembok penahan jalan yang ikut dikerjakan dan terlihat asal-asalan dan dipasang diatas tanah tanpa galian serta campuran semen terlihat sedikit sehingga banyak yang retak, ” tegasnya warga itu.

Ditempat terpisah, Mahmud selaku rekanan saat dikonfirmasi melalui Via seluler menyampaikan bahwa pekerjaan tersebut masih dalam proses pengerjaan atau masih belum selesai.

“Iya bang, itu kita yang kerjakan dan anggarannya dari APBN dan masih belum selesai kita kerjakan, memang betul ada yang sudah rusak akan kita bongkar kembali, “Kata Mahmud.

Mahmud menerangkan bahwa terkait bangunan pendukung (TPT) pada proyek itu dikerjakan oleh oknum anggota DPRD Kota Gunungsitoli.

“Terkait dengan TPT itu bukan kita yang kerjakan tapi dikerjakan oleh Yunius Larosa sebagai Anggota DPRD Kota Gunungsitoli, bisa langsung ditanya ke beliau saja, “Pungkasnya Mahmud

Kepala UPTJJ PPK 3.5 Provinsi Sumatera Utara, Theo Ginting saat dikonfirmasi melalui Chat Whatsapp masih belum ada respon meskipun sudah terbaca. (YL/TB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *