Blitar.tintabangsa.com- Pada hari ini, Kabupaten Blitar berusia 699 tahun. Memiliki populasi penduduk lebih dari 1,2 juta jiwa, kini Bumi Bung Karno telah banyak berubah.
Berdiri pada tahun 1924 lalu, Kabupaten yang memiliki 22 kecamatan ini sudah banyak berkembang di berbagai aspek mulai dari ekonomi hingga pendidikan. Meski demikian sejumlah permasalahan masih menjadi pekerjaan rumah bagi Kabupaten Blitar di usianya yang mencapai 699 tahun.

Bupati Blitar Rini Syarifah dalam sambutannya mengatakan, bertekad untuk terus berupaya menyelesaikan berbagai masalah yang masih menjadi pekerjaan rumah tersebut. Mak Rini akan berusaha meningkatkan pengabdiannya agar kesejahteraan masyarakat bisa tercapai.
“Pastinya kita berharap di usia yang tidak muda lagi ini, kita bisa mengabdi kepada masyarakat dan bisa mensejahterakan masyarakat,” ungkap Mak Rini, Sabtu (05/08/23).
Rijanto mantan Bupati Blitar, turut hadir mengikuti prosesi acara Peringatan Hari Jadi Bumi Bung Karno ke-699. Namun, dalam acara tersebut tidak tampak Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso.(Makde Rhamat)

” Sontak hal itu pun jadi perbincangan kepala desa se-kabupaten Blitar, juga banyak tanda tanya, dalam acara prosesi Pisowanan Agung tersebut, spekulasi pun muncul, apakah ketidak hadirannya beliau hari ini merupakan kode keretakan antara Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso dengan Bupati Blitar Rini Syariah (Mak Rini)
Banyak media, berusaha mengkonfirmasi hal itu ke Bupati Blitar Rini Syarifah. Dengan nada lembut Mak Rini menjawab bahwa dirinya sebenarnya telah mengundang Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso ke acara tersebut.
“Ya sudah saya hubungi ya, tapi mungkin beliaunya ada kesibukan yang lain,” ucap Bupati Blitar, Rini Syarifah.
“Mak Rini nampaknya juga tidak mau berpikiran negatif tentang ketidakhadiran sang wakil. Baginya yang terpenting acara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Blitar ke-699 tetap sukses dan berjalan lancar.
Namun ketidakhadiran Wakil Bupati Blitar di acara hari jadi Bumi Bung Karno ini terasa cukup janggal. Hal itu tidak lepas dari rekam jejak keharmonisan kedua pemimpin di Kabupaten Blitar tersebut.

Jauh sebelum ini, Mak Rini dan Rahmat Santoso sempat bersitegang tatkala ajudan pribadi istri Wabup dimutasi secara begitu saja oleh Bupati Blitar. Peristiwa itu pun membuat Rahmat Santoso marah dan mengancam akan mundur dari jabatannya. Perselisihan antara keduanya pun mereda tatkala Bupati Blitar Rini Syarifah membatalkan mutasi ajudan istri Wabup.
Kini tatkala seharusnya Bupati dan Wakil Bupati duduk berdampingan mengikuti prosesi peringatan hari jadi Kabupaten Blitar ke 699, Rahmat Santoso justru tidak hadir. Kondisi itu pun tentu menimbulkan tanda tanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Izul Marom pun juga mengungkapkan ketidaktahuan akan hal itu. Menurutnya Wabup Blitar ada acara lain.
“Mungkin ada cara lain,” ucap Izul di samping Bupati Blitar.
Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Suwito pun tidak ingin angkat bicara soal ketidakhadiran Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso dalam acara itu.
“Saya tidak tahu, gak tahu saya,” ungkap Suwito sembari menoleh ke Bupati Blitar.
Sementara itu Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso hingga berita ini dimuat belum bisa dihubungi.
Dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Blitar ke- 699 diperingati dengan Pisowanan Ageng di Pendopo Agung Ronggo Hadi Negoro (RHN), nuansa yang tergambar pun semua serba berwarna hijau.(TB/Bas)