Rejang Lebong, Tintabangsa.com – Menjadi bagian dari bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan, membutuhkan kesadaran untuk saling menghargai dan hidup berdampingan.
Dengan memahami setiap keberagaman maka, tidak akan merasa paling benar dan menganggap kelompok yang lain salah, sikap itu dapat memicu munculnya paham Intoleransi serta Radikalisme.
Oleh Karena itu, pemerintah terus menghimbau semua pihak untuk waspada serangan kepada generasi muda itu maupun masyarakat di Wilayah Kabupaten Rejang Lebong.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Ketua Forum Pondok Pesantren Rejang Lebong sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren (PonPes) Darul Ma’ Arif Kabupaten Rejang Lebong, Mabrur Syah, S.Pdi, S.IP, M.Hi mengajak masyarakat Rejang Lebong untuk menolak Paham Intoleransi, Radikalisme, Terorisme dan Paham Khilafah yang mengancam Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami mengajak Seluruh Lapisan Masyarakat untuk menolak paham Intoleransi, radikalisme, Terorisme dan Khilafah serta gerakan gerakan Radikal lainnya, karena paham radikalisme ataupun gerakan-gerakan tersebut dapat merusak kesatuan dan persatuan NKRI,” Ujar Mabrur Syah, S.Pdi, S.IP, M.Hi.
Mabrur Syah, S.Pdi, S.IP, M.Hi Rejang Lebong juga mengajak masyarakat untuk belajar kepada ulama yang jelas sanad dan ilmunya. “Marilah kita semua belajar pada ulama, kiyai dan habaib yang jelas sanadnya serta ilmunya karena sanad bagian dari agama. Islam adalah agama yang Ramah, Islam Bukan agama yang marah”. Ujar Ketua MUI, Mabrur Syah, S.Pdi, S.IP, M.Hi.
Mabrur Syah, S.Pdi, S.IP, M.Hi juga menambahkan jika Ponpes Darul Ma’ Aruf Rejang Lebong siap menjadi Poinir Tolak Radikalisme, ”Saya sebagai pimpinan Ponpes Darul Ma’ Arif menyatakan bahwa Ponpes Darul Ma’ Arif siap menjadi pionir untuk menangkal gerakan paham radikalisme, intoleransi dan terorisme yang ada di Indonesia terutama di Rejang Lebong dan Provinsi Bengkulu, NKRI Harga Mati, Pancasila Jaya dan Nusantara Milik Kita” tutup Mabrur Syah, S.Pdi, S.IP, M.Hi. (TB)