Bengkulu, Tintabangsa.com- Gubernur Bengkulu, H. Helmi Hasan, SE, menginisiasi program bertajuk Mitigasi Langit guna mendorong masyarakat Bengkulu untuk menggalang serta menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada tiga provinsi di Sumatra yang sedang menghadapi bencana alam.
Sejak akhir November 2025, wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat diguncang bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang dan tanah longsor. Kejadian ini mengakibatkan kerugian besar, termasuk hilangnya ratusan nyawa, rusaknya infrastruktur utama, serta terganggunya akses ke sejumlah wilayah terdampak yang kini berstatus darurat bencana. Jembatan utama beserta ruas jalan strategis hancur akibat derasnya aliran air dan timbunan material longsor.
Sebagai bentuk respons terhadap musibah besar di provinsi-provinsi tetangga tersebut, Gubernur Helmi Hasan menyerukan kepada seluruh masyarakat Bengkulu untuk turut menunjukkan empati serta memberikan bantuan. Ia menekankan bahwa aksi solidaritas ini bukan sekadar bentuk kontribusi materiil, melainkan juga perwujudan kesatuan dan kepedulian yang lebih mendalam melalui program Mitigasi Langit yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Dalam pernyataan resminya, Gubernur Helmi menggarisbawahi pentingnya nilai kepedulian antar sesama, mengajak masyarakat untuk mendukung para korban bencana. Ia menyampaikan pesan moral bahwa cinta kepada sesama manusia tidak hanya meringankan beban mereka yang membutuhkan, tetapi juga menjadi jalan menuju keberkahan dan perlindungan dari Yang Maha Kuasa.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menetapkan target penggalangan dana sebesar Rp3 miliar, yang diharapkan dapat terpenuhi melalui partisipasi aktif dan semangat gotong royong seluruh lapisan masyarakat. Meski demikian, Gubernur Helmi menegaskan bahwa jumlah akhir bukanlah tolok ukur utama. Menurutnya, yang lebih penting adalah keikhlasan seluruh elemen masyarakat dalam membantu meringankan beban para korban.
Lebih lanjut, Gubernur Helmi berharap aksi kepedulian semacam ini dapat menjadi landasan moral bagi masyarakat Bengkulu dalam membangun rasa perlindungan ilahi terhadap daerah mereka sendiri agar terhindar dari segala bentuk bencana di masa mendatang.
Selain itu, momentum ini juga dijadikan sebagai wahana strategis untuk memperkokoh persatuan masyarakat Sumatra. Gubernur Helmi mengajak seluruh rakyat untuk memanjatkan doa demi kebaikan bersama, memohon keberkahan bagi Indonesia, serta perlindungan dari musibah yang mungkin terjadi di masa depan.
Gubernur Helmi menutup inisiatif ini dengan doa mendalam agar Allah SWT senantiasa memberikan kesempatan kepada bangsa ini untuk meraih kedamaian, menjaga kesatuan di tengah keberagaman, serta membangun semangat saling menopang dalam menghadapi berbagai situasi. Aksi ini diharapkan menjadi kebangkitan solidaritas sejati demi menciptakan masyarakat yang semakin peduli dan bersatu.(ADV)