Bengkulu, Tintabangsa.com- Insiden penembakan terhadap lima petani di Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan, pada Senin (24/11/2025), menarik perhatian serius dari Anggota DPRD Provinsi Bengkulu asal daerah pemilihan Bengkulu Selatan Kaur, Samsu Amanah. Ia mengungkapkan keprihatinan mendalam atas insiden kekerasan yang diduga melibatkan pihak keamanan Perusahaan Sawit PT Agro Bengkulu Selatan (ABS).
Kejadian tragis ini bermula ketika sekitar 40 petani meminta penghentian aktivitas alat berat perusahaan, yang menurut informasi merusak lahan tanaman milik mereka. Ketegangan di lokasi berujung aksi penembakan yang mengakibatkan lima petani mengalami luka tembak.
Samsu Amanah menyesalkan peristiwa tersebut, menyatakan bahwa ini merupakan situasi yang sangat disayangkan. Ia juga menyampaikan duka mendalam atas penderitaan para korban. Saat ini, empat korban tengah dirawat di RSUD HD Manna, sementara satu orang yang mengalami luka tembak di perut dirujuk ke RSUD M. Yunus Bengkulu untuk penanganan lebih lanjut.
Samsu menegaskan dukungannya terhadap masyarakat sambil berkomitmen untuk mengawal proses hukum dan memastikan keadilan berpihak pada korban. Ia meminta semua pihak, termasuk pemerintah provinsi, untuk mengambil tindakan nyata dalam menyelesaikan konflik agraria yang telah berlangsung terlalu lama.
Politisi dari Partai Golkar ini juga menunjukkan empati mendalam kepada keluarga korban dan meminta mereka untuk tetap tegar di tengah cobaan. Ia menyoroti perlunya perlindungan yang jelas bagi masyarakat serta mengingatkan pentingnya langkah-langkah konkret dari pihak berwenang guna mencegah terulangnya insiden serupa.
Dalam beberapa tahun terakhir, Bengkulu memang kerap menjadi sorotan terkait konflik lahan antara warga desa dan perusahaan perkebunan. Permasalahan lahan yang terus berlarut sering kali memuncak dalam kekerasan, bahkan hingga menyebabkan korban jiwa. Samsu menilai situasi ini sebagai alarm serius yang memerlukan perhatian penuh.
Ia menggarisbawahi pentingnya komitmen bersama dari semua pihak agar konflik seperti ini dapat diselesaikan melalui jalur yang sah dan tanpa kekerasan. Harapannya, Bengkulu bisa menjadi wilayah yang aman dengan penyelesaian sengketa yang mengedepankan dialog dan aturan hukum.
Data identitas korban penembakan telah dihimpun sebagai berikut:
Linsurman (41), warga Kembang Seri — mengalami luka tembak di bagian lutut.
Edi Hermanto (52), warga Pagar Gading — mengalami luka tembak di paha.
Edi Susanto (55), warga Kembang Seri — mengalami luka tembak di rusuk bawah ketiak.
Suhardin (60), warga Kembang Seri — mengalami luka tembak di betis.
Buyung (70), warga Tungkal — mengalami luka tembak di perut/dada dan dirujuk ke RSUD M. Yunus Bengkulu.
Ringkasan Kronologi Kejadian
Beberapa jam sebelum insiden terjadi, puluhan petani mendatangi lokasi aktivitas alat berat PT ABS. Mereka menuntut penghentian pekerjaan pembangunan jalan yang diduga melintasi dan merusak tanaman mereka. Ketegangan pun memuncak hingga berakhir dengan penembakan yang melukai lima warga.
Insiden ini memicu kembali perhatian publik terhadap hubungan antara perusahaan perkebunan dan masyarakat sekitar. Samsu Amanah menegaskan bahwa DPRD akan memastikan kasus ini dipantau dengan serius agar hak masyarakat tidak terabaikan. Selain itu, ia berharap adanya mekanisme penyelesaian konflik agraria yang lebih baik untuk mencegah peristiwa serupa di masa depan.(TB)

