Polri Pertegas Peran Aktif Dalam Astacita: Topping Off Sekolah, Peresmian Masjid, Dan Peletakan Batu Pertama Rumah Ibadah Di Sma Kemala Taruna Bhayangkara

Jakarta, 13 November 2025 – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung Program Astacita Presiden Prabowo Subianto, khususnya pada agenda percepatan pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui rangkaian kegiatan di SMA Kemala Taruna Bhayangkara (KTB) yang meliputi topping off Academic Center dan Library, peresmian Masjid An-Nahdah Suhanda, serta peletakan batu pertama rumah ibadah lintas agama. Seluruh kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Wakapolri Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo.

Pendidikan sebagai Pusat Pembentukan Karakter

Dalam sambutannya, Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan bahwa SMA Kemala Taruna Bhayangkara bukan hanya sekadar lembaga pendidikan, melainkan pusat pembinaan karakter dan moralitas kebangsaan.

“Keberadaan sekolah ini bukan hanya tempat pendidikan, tetapi pusat pembentukan karakter yang menjadi fondasi utama dalam membentuk generasi penerus bangsa yang unggul, berakhlak, dan berdaya saing global,” ujar Wakapolri.

Ia menekankan pentingnya pembangunan karakter sebagai kunci utama keberhasilan SDM, sejalan dengan pemikiran tokoh-tokoh dunia seperti Amartya Sen, Martin Luther King Jr., serta praktik pendidikan karakter di Jepang dan Singapura.

SDM Unggul Kunci Kemajuan Bangsa

Lebih lanjut, Wakapolri menyoroti pentingnya kualitas manusia sebagai faktor penentu kemajuan suatu negara.

“Sumber daya alam yang melimpah tidak akan berarti banyak jika tidak dikelola oleh sumber daya manusia yang mumpuni. Di sinilah urgensi kita menyiapkan generasi yang mampu membawa Indonesia melakukan lompatan besar menjadi negara maju,” tegasnya.

Ia mencontohkan Singapura sebagai negara kecil yang berhasil menjadi maju karena keberhasilan dalam pengembangan SDM.

Sebagai perbandingan, Wakapolri memaparkan data mahasiswa asing di universitas top dunia: 134.000 mahasiswa asal Tiongkok, 90.000 dari India, dan 30.000 dari Vietnam, sedangkan Indonesia masih di bawah 10.000. Data ini, katanya, menjadi alarm penting bagi bangsa Indonesia untuk mempercepat pembangunan sekolah-sekolah unggulan sebagaimana menjadi fokus Presiden Prabowo.

Peran Polri dalam Pembangunan Pendidikan

Wakapolri menyampaikan rasa syukur bahwa Polri melalui Yayasan Kemala Bhayangkari dipercaya untuk turut membangun SMA Kemala Taruna Bhayangkara sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mencetak SDM unggul.

“Alhamdulillah, kami dipertemukan dengan Mas Dirgayuza dan Mas Miftah Sabri yang memiliki visi besar dalam dunia pendidikan. Angkatan pertama dengan 120 siswa merupakan kebanggaan kami—mereka menunjukkan kualitas, karakter, dan potensi luar biasa,” ujarnya.

Ia juga menegaskan pentingnya penanaman 12 karakter kebhayangkaraan sebagai fondasi moral generasi unggul yang disiplin, nasionalis, dan berintegritas.

Dalam kesempatan itu, Wakapolri menargetkan peningkatan jumlah pendaftar pada tahun ajaran mendatang.

“Animo tahun ini harus kita dorong lebih besar. Target kita minimal 15.000 pendaftar agar kita dapat menyeleksi bibit-bibit terbaik yang siap menjadi generasi emas Indonesia,” tegasnya.

Progres Pembangunan dan Sarana Ibadah Lintas Agama

Secara fisik, pembangunan SMA Kemala Taruna Bhayangkara terus menunjukkan progres positif. Hingga 10 November 2025, capaian pekerjaan mencapai 18,796%, melampaui target 18,047%, meskipun sempat terkendala pasokan material dan cuaca.

“Target kita, sekolah ini dapat beroperasi penuh pada Mei 2026. Dengan penyelesaian tepat waktu, kita bisa segera menghadirkan layanan pendidikan terbaik bagi putra-putri bangsa,” ungkap Wakapolri.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan peresmian Masjid An-Nahdah Suhanda yang mampu menampung 976 jemaah, serta peletakan batu pertama rumah ibadah lintas agama yang mencakup gereja Katolik, gereja Protestan, vihara, dan pura—sebagai simbol komitmen Polri terhadap toleransi dan kebinekaan.

Wujud Kepedulian Sosial dan Penutup

Sebagai bentuk kepedulian sosial, Yayasan Kemala Bhayangkari menyalurkan 1.000 paket bantuan bagi anak yatim dan warga sekitar. Selain itu, Polri juga menyerahkan bus sekolah untuk mendukung operasional pendidikan di SMA Kemala Taruna Bhayangkara.

Menutup kegiatan, Wakapolri Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan sekolah unggulan tersebut.

“Dengan pengabdian yang tulus dan kerja sama yang solid, saya yakin SMA Kemala Taruna Bhayangkara mampu mencetak generasi berkarakter, berprestasi, dan siap menjadi penggerak bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *