Bengkulu — Dukungan terhadap rencana penambangan emas oleh PT Energi Swa Dinamika Muda (ESDMu) di Kabupaten Seluma semakin kuat.
Sebanyak sembilan desa penyangga di sekitar lokasi tambang menyatakan komitmen mendukung penuh kegiatan penambangan yang akan dijalankan secara underground (bawah tanah).
Kepala Desa Muara Nibung, Dodi Harjo S.Kom, mewakili delapan kepala desa lainnya, menegaskan masyarakat siap bersinergi dengan perusahaan.
“Kami mendukung penuh, tapi perusahaan harus tegas menjaga kelestarian hutan, kesehatan, dan pendidikan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Dodi, masyarakat berharap bisa terlibat langsung dalam aktivitas tambang agar manfaat ekonomi bisa dirasakan bersama.
“Pihak perusahaan sudah menampung semua aspirasi warga, dan kami siap mendukung sepenuhnya,” katanya.
Direktur PT ESDMu, Herman Hidayat, menjelaskan potensi tambang emas di wilayah tersebut mencapai 7 juta ons atau sekitar 217 ton emas murni.
“Eksplorasi dan persiapan tambang akan berlangsung sekitar 1,5 tahun, dan produksi ditargetkan dimulai 2028 hingga 2029,” katanya.
Ia menegaskan penambangan dilakukan secara ramah lingkungan menggunakan metode bawah tanah untuk menghindari pembukaan hutan secara besar-besaran.
“Tambang bawah tanah jauh lebih ramah lingkungan. Hutan di atasnya tetap terjaga. Kami juga menyiapkan program konservasi,” ujar Herman.
Selain itu, PT ESDMu berkomitmen menjaga keseimbangan ekosistem serta memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal melalui penyerapan tenaga kerja dan penguatan ekonomi sekitar tambang.
Pada tahap awal, perusahaan akan menyerap 1.000 pekerja lokal dan meningkat menjadi 3.000 orang saat produksi penuh.
Sesuai ketentuan, 75 persen tenaga kerja berasal dari masyarakat sekitar.
Perusahaan juga melibatkan petani lingkar tambang untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan, dan ibu rumah tangga sekitar akan diberdayakan dalam layanan katering tambang.
Bupati Seluma, Teddy Rahman, menyebut investasi tambang ini membawa harapan baru bagi kemajuan ekonomi daerah.
“Investor hadir kita dukung, tapi semua harus jelas, aturan, manfaat, dan dampaknya,” tegasnya.
Ketua DPRD Seluma, April Yones, menilai kegiatan tambang emas akan berdampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membuka lapangan kerja.
“Kalau manfaatnya besar untuk rakyat, tentu kita akan dukung,” katanya.
Diskusi publik ini dihadiri Pemerintah Provinsi Bengkulu, Pemkab Seluma, DPRD, akademisi, praktisi lingkungan, dan tokoh masyarakat.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, tercatat sebagai narasumber namun tidak hadir. (Red/007)

