Sumsel – Sorotan publik terhadap Wako Prabumulih, Arlan, mendapat respons dari tokoh masyarakat. Edi Rianto, mantan anggota DPRD Prabumulih dua periode sekaligus mantan anggota DPRD Sumsel, menegaskan bahwa polemik mencuat belakangan ini seharusnya tidak lagi diperpanjang.
“Kita harus bijak. Pak Arlan sudah menerima hukumannya, baik administratif maupun sanksi sosial. Permasalahan ini sebenarnya sudah selesai, masyarakat juga seharusnya bisa menerima dan memaafkannya,” kata Edi Rianto, Jumat, (19/9/2025).
Menurutnya, kesalahan Arlan bukan alasan untuk menafikan rekam jejak kebaikan yang telah dilakukan, bahkan sebelum menjabat sebagai Wali Kota.
“Pak Arlan itu membangun masjid, membangun jembatan dengan uang pribadi, membuka lapangan pekerjaan. Itu kebaikan nyata yang masyarakat rasakan. Beliau bukan tipe pemimpin munafik. Kesalahannya memang menyentuh orang dekat, tapi itu kesalahan manusiawi,” ujarnya.
Edi menambahkan, sosok Arlan memang tidak memiliki rekam jejak panjang dalam berorganisasi politik maupun kemasyarakatan. Karena itu, menurutnya, kesalahan yang terjadi lebih kepada faktor kepolosan pribadi.
Ia juga menilai reaksi publik terlalu berlebihan. “Beliau bukan hanya dihukum dari sisi aturan, tapi juga sudah dihukum oleh publik, influencer, hingga opini di media sosial. Itu sangat berat. Tidak ada yang chaos di lapangan, jadi saya heran kenapa terus dibesar-besarkan. Jangan sampai pemerintah pusat gegabah menjatuhkan sanksi. Cukup pembinaan, tidak perlu sampai isu pemakzulan,” tegasnya.
Edi pun menyatakan dukungan terhadap rencana aksi damai masyarakat Prabumulih sebagai bentuk solidaritas untuk Wali Kota Arlan. “Saat ini kita perlu memberikan dukungan kepada pemimpin kita agar dapat memimpin kota Prabumulih menuju kemajuan seperti yang dicita-citakan,” tambahnya.
Bagi Edi, sorotan terhadap pribadi Arlan tidak seharusnya menutup mata terhadap dukungan masyarakat yang masih kuat. “Kalau Allah membuka aib setiap orang, tidak akan ada yang berani angkat kepala di muka bumi ini. Jadi jangan terlalu jauh menyeret persoalan ini. Biarkan beliau tetap bekerja untuk rakyat,” tuturnya.
Senada, Mat, warga Kelurahan Prabujaya, juga menyampaikan harapannya. “Kami ingin Pak Arlan tabah menghadapi cobaan ini. Kami juga berharap Mendagri bijak, jangan sampai memberhentikan beliau. Karena Pak Arlan ini beda dengan pemimpin lain, jujur dan punya empati tinggi,” pungkasnya.
Diketahui, nama Wako Prabumulih Arlan sempat viral usai mencopot Kepala SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, dan seorang penjaga sekolah, Ageng, secara mendadak. Isu yang berkembang, pencopotan dilakukan setelah keduanya menegur anak Wali Kota yang membawa mobil ke lingkungan sekolah.
Video perpisahan Roni bersama para siswa yang beredar di media sosial memperlihatkan suasana haru, hingga menuai simpati publik. Pasca-ramai di publik, Arlan akhirnya menganulir keputusannya dan mengembalikan keduanya ke SMPN 1 Prabumulih. (ril)