Nostalgia Dari Balai Kota

Selasa (16/9/2025) malam, saya mengikuti Ramah Tamah Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bengkulu dengan Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi. Acara yang diselenggarakan di Balai Kota Merah Putih itu dihadiri 40 orang lebih wartawan yang tergabung dalam organisasi kewartawanan SMSI. Termasuk para pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) SMSI yang belum lama ini diresmikan oleh Gubernur Bengkulu Helmi Hasan.

Suasana malam itu tampak akrab, Ketua SMSI Provinsi Bengkulu Wibowo Susilo, Ketua LBH SMSI Benny Hidayat, Sekretaris Daerah Tony Elfian, Kadis Kominfo Kota Bengkulu Gitagama, dan Ketua SMSI Kota Bengkulu Ujang Martin, tampak satu meja dengan Walikota Dedy Wahyudi.

Wibowo mengungkapkan rasa bahagianya karena malam itu adalah kali pertama para wartawan diorganisasinya menginjakkan kaki di Balai Kota pasca Walikota Dedy Wahyudi dan Wakil Walikota Ronny PL Tobing dilantik usai memenangkan Pilkada.

Hal ini disampaikannya saat memberi kata sambutan. Wajahnya sumringah. Pujian demi pujian dia sampaikan. Khususnya, karena Dedy Wahyudi adalah Walikota yang dipilih rakyat itu juga pernah berprofesi sebagai wartawan. Dari turun lapangan hingga menjadi Pemimpin Redaksi, General Manager Televisi. Dari Wakil Walikota hingga terpilih menjadi Walikota.

Karena kedekatan emosional dan historis itu, Wibowo berkomitmen siap berkontribusi mendukung kemajuan Kota Bengkulu.

Menurutnya, Dedy Wahyudi adalah sosok yang layak diteladani, karena telah membuktikan bahwa wartawan bisa jadi Kepala Daerah dan benar-benar terbukti programnya telah membantu rakyat.

“Intinya SMSI Bengkulu mendukung kemajuan Kota Bengkulu dan siap bantu rakyat,” ,ujar Wibowo.

Saya yang duduk di kursi baris kedua malam itu tak luput disinggungnya. Katanya, saya adalah gurunya dalam menulis. Mendengar itu di forum saya hanya tersenyum.

Dulu kami memang sama-sama pernah di lapangan. Dia sebagai wartawan yang sampai saat ini berhasil memajukan media dan organisasinya, sedangkan saya praktisi yang pernah 14 tahun berkecimpung dalam Humas Pemerintah.

Saya kagum dengan kerja keras Wibowo memajukan perkembangan media massa khususnya media online di Bengkulu. Apalagi saat ini telah memiliki LBH yang juga diketuai Benny Hidayat seorang advokat yang dulunya berprofesi sebagai wartawan. Orang-orang redaksi memanggilnya Bro, sebuah kode diujung tulisan saat dia masih menjadi wartawan di Surat Kabar Harian ternama di Provinsi Bengkulu.

Dalam acara malam itu, Benny Bro juga berkomitmen LBH yang dipimpinnya siap berkolaborasi bantu rakyat bersama pemerintah.

Walikota Dedy Wahyudi pun tak luput mengungkapkan rasa bahagianya bisa kembali berkumpul bersama rekan rekan seprofesinya.

Dedy Wahyudi menceritakan masa-masa saat dia berprofesi sebagai wartawan dan membangun jaringan dengan sesama wartawan dan pejabat pejabat publik.

Serasa bernostalgia, kira-kira seperti itu perasaan Dedy Wahyudi malam itu.

Meskipun memiliki kedekatan emosional dengan banyak wartawan.

Dedy Wahyudi mengungkapkan dirinya siap untuk dikritik.

Kata Dedy Wahyudi, membangun itu butuh partisipasi banyak pihak di antaranya adalah media massa.

Dia mengingingkan media massa juga ikut memajukan Kota Bengkulu. Dengan berita-berita mencerahkan, serta karya jurnalistik yang sesuai Kode Etik Jurnalistik.

“Silakan kritik, tapi konstruktif,” kata Dedy Wahyudi.

Dedy Wahyudi juga menegaskan bahwa dirinya siap dihubungi kapan pun.

Terkait pemberitaan, Dedy Wahyudi ingin Pemerintah Kota diberi ruang dalam suatu pemberitaan yang diberitakan oleh wartawan.

Yaitu, Cover Both Side. Adanya keberimbangan narasi sehingga Pemerintah tidak disudutkan sepihak dalam berita berita tertentu.

“Kita harus kolaborasi untuk memajukan Kota Bengkulu ini. Pemerintah yakin SMSI bisa mengambil peran itu,” ujar Dedy Wahyudi.

*Penulis Adalah Praktisi Komunikasi Pemerintah,
Humas DPD Indonesian Professional Speakers Association (IPSA) Bengkulu dan Wakil Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Wilayah Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *