Dosen UNRAS Bekali Warga Karang Suci Ilmu Manajemen Media Sosial yang Aman dan Bermanfaat

Bengkulu Utara – Puluhan warga Desa Karang Suci, Kecamatan Kota Argamakmur, antusias mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat yang digelar dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Ratu Samban (UNRAS) pada Selasa siang (26/8/2025) di Balai Desa Karang Suci.

Peserta yang hadir terdiri dari Karang Taruna, ibu rumah tangga, perangkat desa, Bhabinkamtibmas, hingga pengurus dan anggota PKK. Mereka mendapatkan materi tentang “Manajemen Media Sosial: Biar Akurat, Aktif dan Aman” yang dibawakan dengan cara interaktif.

Dalam pemaparan, dosen UNRAS menekankan pentingnya memilah antara fakta, opini, dan gosip sebelum membagikan informasi di media sosial. Di era digital saat ini, setiap orang berpotensi menjadi “penyebar informasi” sehingga kesalahan kecil, seperti asal sebar berita atau konten provokatif, dapat berimplikasi hukum. Tak hanya soal etika, tetapi juga menyangkut Undang-Undang ITE maupun KUHP.

Selain itu, peserta juga dibekali cara menjaga konsistensi dalam mengelola akun media sosial. “Sosmed itu ibarat menanam, kalau rajin dan konsisten, hasilnya bisa dirasakan,” demikian salah satu poin penting yang ditekankan. Warga juga diajak memahami bahwa konten yang diunggah adalah bagian dari branding pribadi maupun komunitas, sehingga sebaiknya menghadirkan manfaat, bukan sekadar viral sesaat.

Kegiatan ini menjadi semakin relevan di tengah derasnya arus informasi dan maraknya kasus hoaks yang kerap menjerat warganet. Pengetahuan dasar tentang literasi digital, meskipun tidak mendalam, diyakini sudah cukup untuk membuat masyarakat lebih bijak. Seperti sebuah filosofi sederhana: tidak semua orang harus jadi ahli, tetapi sedikit paham lebih baik daripada tidak tahu sama sekali. Pemahaman secuil ini bisa menjadi pagar awal agar masyarakat tidak mudah terjebak dalam masalah digital.

Pengabdian masyarakat oleh dosen Ilmu Komunikasi UNRAS diharapkan mampu mendorong warga Karang Suci agar lebih percaya diri, produktif, sekaligus aman dalam menggunakan media sosial. Dari ruang desa, pemahaman literasi digital seperti ini dapat menjadi bekal penting menghadapi tantangan komunikasi di era informasi tanpa batas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *