KAUR, Tintabangsa, com – Polres Kaur menginisiasi Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan menyediakan 10 ton beras dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog.
Beras tersebut dibagi dalam 2.000 bungkus ukuran 5 kilogram. Kapolres Kaur, AKBP Yuriko Fernanda, S.H., S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa GPM diselenggarakan secara serentak di seluruh Polsek jajaran sebagai langkah strategis untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok sekaligus mendukung program Asta Cita yang dicanangkan Presiden RI dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Di setiap Polsek ada distribusi berkisar antara 140 hingga 160 sak beras SPHP dengan berat 5 kilogram per sak,” ungkap AKBP Yuriko Fernanda pada Rabu, 27 Agustus 2025. Ia menerangkan bahwa harga beras SPHP dalam program ini ditetapkan sebesar Rp60.000 per sak atau Rp12.000 per kilogram.
Harga tersebut jauh lebih terjangkau dibandingkan harga di pasaran saat ini, sehingga diharapkan mampu membantu masyarakat memperoleh bahan pangan dengan biaya lebih ringan.
“GPM ini merupakan wujud kepedulian Polri terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah membantu meringankan beban warga, mempertahankan daya beli, serta mendukung stabilitas harga pasar.
Kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program ini secara bijak,” tegasnya. Kapolres juga menyatakan bahwa Polres Kaur akan terus melaksanakan GPM hingga bulan Desember mendatang.
Kegiatan ini dilakukan secara serentak dan berkelanjutan di semua Polsek jajaran Polres Kaur. Seorang warga Desa Pasar Baru, Meridian (47), mengungkapkan rasa syukurnya atas program tersebut.
“Saat ini harga beras di pasaran sekitar Rp14.500 hingga Rp15.000 per kilogram. Dari program GPM, kami bisa membeli dengan harga Rp12.000 per kilogram. Semoga program ini dapat terus berjalan,” tuturnya.
Program GPM ini menjadi salah satu upaya nyata dalam mendukung masyarakat menghadapi tantangan ekonomi, sekaligus memperkuat ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Kaur.(UR/TB)