BENGKULU UTARA, TINTABANGSA.COM- Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa Fajar Baru, Kabupaten Bengkulu Utara, yang menelan anggaran hingga Rp 3,36 miliar dari Dinas PUPR setempat pada tahun 2022, diduga gagal berfungsi. Warga pun mengaku kecewa karena hingga kini air yang dijanjikan tak kunjung mengalir.
Pelaksanaan proyek dimulai pada 20 Januari 2022. Awalnya, pekerjaan dikerjakan oleh kontraktor bernama Panji asal Argamakmur. Namun di tengah perjalanan, Panji disebut menghentikan pekerjaannya secara sepihak tanpa penyelesaian.
“Ibarat datang assalamu’alaikum, pulang nyelonong saja,” ujar Kepala Desa Fajar Baru, Wagiman, menggambarkan kondisi kontraktor pertama yang kabur meninggalkan pekerjaan.
Proyek kemudian dilanjutkan oleh pihak PUPR melalui kontraktor bernama Rahmat bersama Kabid PUPR Bengkulu Utara, Rendi. Pengerjaan diperluas hingga mencakup wilayah RT 12, RT 13, RT 14, dan RT 16.
Namun, meski fisik proyek terlihat rampung, hasilnya jauh dari harapan. Saat dilakukan uji coba, air hanya mengalir kurang dari dua minggu sebelum mesin pompa mengalami kerusakan. Mesin sempat dibawa ke Bengkulu untuk diperbaiki, tetapi kembali rusak setelah diuji. Hingga saat ini, SPAM tersebut belum pernah berfungsi normal.
“Waktu dites, air cuma keluar sekitar dua minggu. Setelah itu mesinnya rusak, diperbaiki di Bengkulu, dites lagi rusak lagi. Sampai sekarang tidak hidup lagi,” ungkap Wagiman.
Kondisi ini menimbulkan kekecewaan mendalam di tengah masyarakat Desa Fajar Baru yang berharap program SPAM dapat menjadi solusi kebutuhan air bersih. Dengan dana sebesar Rp 3,36 miliar, warga menilai proyek ini terkesan asal jadi dan tidak memperhatikan kualitas konstruksi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas PUPR Bengkulu Utara belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan kegagalan proyek SPAM tersebut.(TB)