Bengkulu, Tintabangsa.com – Kuasa Hukum Pemerintah Provinsi Bengkulu, Ana Tasia Pase, meminta semua pihak untuk tidak mempolitisasi persoalan di Pulau Enggano. Ia menilai berbagai pemberitaan yang menyudutkan Pemprov tidak mencerminkan kondisi riil di lapangan.
“Ada pihak yang menyebut Pemprov Bengkulu tidak bekerja, padahal sejak awal menjabat, Gubernur Helmi Hasan langsung bergerak cepat menyikapi persoalan ini,” tegas Ana, Rabu (2/7/2025).
Ana menjelaskan, Gubernur Helmi Hasan segera memanggil pihak Pelindo begitu dilantik, guna membahas pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai—titik penting akses logistik ke Pulau Enggano. Bahkan, gubernur telah berkunjung langsung ke kantor pusat Pelindo dan Kementerian Perhubungan untuk mempercepat proses pengerukan.
“Persoalan ini tidak sederhana karena melibatkan banyak instansi dan kementerian,” ujarnya.
Ia menambahkan, sejumlah langkah konkret telah dilakukan. Salah satunya adalah desakan gubernur kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yang kemudian mengirim kapal Orca berkapasitas 100 orang untuk melayani rute Enggano–Kota Bengkulu.
Tak hanya itu, Gubernur Helmi juga tengah melobi agar KKP menyediakan pesawat ke Bengkulu, guna mempermudah akses kementerian dan lembaga ke Enggano dalam rangka kunjungan kerja dan misi kemanusiaan.
“Koordinasi terus dilakukan. Buktinya sudah terlihat, seperti bantuan lumbung bencana dari Kementerian Sosial dan program Kampung Nelayan Merah Putih dari KKP,” ungkap Ana.
Puncaknya, pada 24 Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang percepatan penanganan persoalan Pulau Enggano dan alur Pelabuhan Pulau Baai.
Menindaklanjuti itu, Gubernur Helmi Hasan mengeluarkan Surat Keputusan pembentukan Tim Koordinasi Penanganan Keadaan Tertentu Pulau Enggano dan Alur Pulau Baai, yang diketuai Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu.
Gubernur juga telah menggelar rapat koordinasi dengan Staf Khusus Menteri Dalam Negeri, yang turut dihadiri secara daring oleh Camat Enggano, para kepala desa, serta mahasiswa KKN dari UGM dan UNIB.
“Mereka yang berada langsung di lapangan menyatakan tidak ada kelaparan di Enggano,” tegas Ana.
Ia juga menyebutkan bahwa Pertamina memastikan stok BBM di Enggano dalam kondisi aman.
Beberapa hari sebelumnya, Gubernur Helmi juga meninjau langsung proses pengerukan alur pelabuhan yang saat ini tengah berlangsung. Menurut Pelindo, pengerjaan terus diupayakan meski menghadapi tantangan gelombang laut.
“Kita tunggu realisasi janji Pelindo. Yang jelas, semua langkah penanganan sedang dan terus dilakukan,” tutup Ana.