Keterisoliran Jaringan Listrik, Ehaogo Laoli Jadi Narasumber Dialog Interaktif

Gunungsitoli, Tintabangsa.com – Pemerintah Desa Tuhegeo II, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi Kota Gunungsitoli Sumatera Utara bersama Sekcam Gunungsitoli Idanoi dan Supervisor Napping PLN UP3 Nias didampingi Manager PLN ULP Gunungsitoli menghadiri Dialog Interaktif yang diprogramkan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Gunungsitoli.

Kegiatan Dialog Interaktif tersebut dengan tema “Membuka Keterisoliran Melalui Jaringan Listrik” yang dilaksanakan di studio Pro I RRI Gunungsitoli dan disiarkan langsung melalui Pro I RRI Gunungsitoli FM 96,26 Mhz. Kamis (11/08/2022).

Pada kesempatan Dialog Interaktif tersebut Pemerintah Desa Tuhegeo Melalui sekertaris Desa, Ehaogo Laoli menjelaskan dengan terwujudnya apa yang di idam-idamkan selama ini sehingga warga semangat dan siap berswadaya untuk melakukan pengangkutan secara manual bahan material berdasarkan komitmen yang sudah dituangkan saat menyampaikan permohonan pengajuan kepada pihak PLN.

“Pengangkutan bahan material dilakukan secara manual karena sarana dan prasarana diwilayah desa Tuhegeo II seperti jalan masih belum ada atau 0 kilometer, “ucap Sekdes.

Ditegaskannya bahwa kondisi dan keadaan desa Tuhegeo II sampai saat ini masih mengalami kegelapan dan semenjak permohonan diakomodir oleh pihak PLN, pihaknya bersama warga mulailah merasakan dampaknya walaupun sampai sekarang memang masih dalam proses.

“Memang sejak 77 tahun Indonesia merdeka, kami merasakan namanya kegelapan dengan menggunakan lampu tradisional dan sebagian menggunakan lampu genset dan kami berharap kepada pihak PLN agar pembangunan ini untuk terus mensukseskan, “tegasnya.

Dijelaskannya, ada salah satu kendala yang dialami oleh pemerintah desa terkait adanya kekurangan tiang listrik sebanyak 25 batang lagi dan hal itu telah diajukan permintaan permohonan kembali kepada pihak PLN.

Dimana, beberapa tahun yang lalu pihak PLN sudah melakukan survei di wilayah desa Tuhegeo II tetapi tidak semua untuk dijalani, masih ada daerah daerah yang belum dilalui tetapi yang disurvei itu hanya penghubung antara dusun ke dusun

“Masyarakat desa Tuhegeo II menyebar, pemetaan secara geografis warga tidak bertumpuk dalam satu wilayah. Jadi ada beberapa titik masyarakat berkumpul di suatu tempat dan seakan akan tidak ada warga disana tetapi yang sebenarnya ada, “tuturnya.

Sedangkan, Supervisor Napping PLN UP3 Nias, Doni menjelaskan bahwa pembangunan listrik desa (Lisdes) ditangani oleh Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) yang berkedudukan di Medan.

“Pihak PLN UP3 Nias hanya sebagai perpanjangan tangan saja dalam proses survei dan pengusulan, “Ungkap Doni.

Dikatakannya, alur yang dilakukan pihak desa Tuhegeo II dengan menyampaikan permohonan listrik desa serta komitmen dari warga dalam pembebasan lahan dan juga siap membantu memobilisasi bahan material dari akses jalan yang tidak bisa dilalui roda empat.

“Pihak PLN UP3 Nias telah melakukan survei bersama pemerintah desa sehingga kita mengusulkan kepada pihak UP2K terkait pembagunan jaringan listrik di desa Tuhegeo II dan syukur tahun ini sudah terealisasi, “Tuturnya.

Andreas Frans Manager PLN ULP Gunungsitoli menanggapi bahwa terkait kekurangan tiang listrik khususnya di desa Tuhegeo II dan telah melakukan koordinasi untuk mengusulkan melalui surat permohonan kembali.

“Kita sudah melakukan survei dari tahun sebelumnya dan apa yang kami survei itulah yang kami usulkan pembagunannya. Jadi, tidak bisa langsung secepatnya dapat dieksekusi dalam bulan ini karena ada proses administrasi dan pasti ada keterbatasan baik itu anggaran, SDM dan material, “Pungkasnya. (YL/TB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *