Proyek Parit Beton Desa Saitagaramba Diduga Ada Kejanggalan

BERITA, HEADLINE, SUMUT647 Dilihat

Nias, Tintabangsa.com – Salah satu pekerjaan parit beton di Wilayah Desa Saitagaramba, Kecamatan Sogaedu, Kabupaten Nias diduga Proyek siluman. Pasalnya, selama pekerjaan belum diketahui plang proyek sebagai informasi berkala bagi masyarakat sekitar sehingga terkesan mengabaikan prindif transparansi. Tentu hal tersebut menimbulkan tanda tanya besar dari warga sekitar di antaranya jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pengerjaan proyek.

Forniaman Buaya salah seorang pemuda setempat saat disambangi di lokasi proyek tersebut mengatakan bahwa selama dimulai pekerjaan ini dan telah berjalan sudah hampir satu minggu maka terpantau plank proyek tidak pernah dibentangkan.“Kami tidak tahu dari mana anggarannya proyek itu, mulai dikerjakan hingga saat ini belum juga ada kami lihat plank proyeknya, ”jelasnya kepada Wartawan, Selasa (19/07/2022).

Ditambahkannya, akibat kecerobohan dari pemborongnya ada yang dinilai janggal dalam pekerjaan itu dan apalagi pihak pengawasan dari dinas terkait belum pernah terlihat dilapangan sejak dimulai pekerjaan tersebut. “Akibat proyek ini, kami selaku masyarakat setempat tidak bisa lagi membantu dalam pengawasan dan mengharapkan pihak terkait agar lebih ketat melakukan pengawasan terhadap pengerjaan proyek tersebut supaya tidak lari dari bestek yang sudah ditetapkan, “harapnnya.

Sementara, Kepala Desa Saitagaramba, Satozisokhi Zandroto saat dikonfirmasi terkait pembangunan parit beton yang sedang dikerjakan diwilayahnya mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui dan belum mendapatkan pemberitahuan atau Informasi darimana pembangunan tersebut. “Jujur saya tidak mengetahui dari mana sumber anggarannya dan malah saya terkejut saat melintas karena tiba tiba ada terlihat bangunan tersebut, “terangnya.

Lebih lanjut, Satozisokhi menuturkan bahwa apakah bangunan parit beton itu merupakan suatu bangunan pendukung dari pembangunan jalan Hotmix dari sogaeadu menuju somolo-molo karena sampai saat ini papan informasi pembangunan belum terpasang. “Memang banyak warga desa menduga itu bangunan dari anggaran Dana Desa (DD) dan malahpun banyak warga kecewa dengan saya karena tidak diperdayakan untuk bekerja, “tegasnya.

Kades Saitagaramba juga menegaskan bahwa apabila parit beton itu salah satu bangunan pendukung dari pembangunan jalan hotmix dari sogaeadu menuju somolo molo maka pemerintah Desa Saitagaramba sangat mendukung dan mengapresiasi pihak Bupati Nias.

Pasalnya, pergumulan masyarakat terjawab walaupun sampai saat ini masih dalam keadaan proses karena jalan dari wilayah Desa Saitagaramba sangat benar benar kondisinya rusak parah bila dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Menurut informasi bahwa pembagunan jalan Hotmix itu nantinya dibangun tahun ini dengan besaran anggaran kurang lebih 5 Miliar dari APBD Kabupaten Nias dan di dalam pembangunan itu juga ada beberapa bangunan pendukung lainnya meskipun belum mengetahui berapa volume serta titik lokasi khususnya diwilayah desa saitagaramba.

Disinggung Satozisokhi juga bahwa apabila adanya pembanguan jalan hotmix ini terealisasi sangat berharap agar jangan sampai timbul lagi rasa kekecewaan bagi warganya seperti yang terjadi pada tahun 2019 lalu.”Pada tahun 2019 yang lalu ada pembagunan dari Desa saitagaramba sampai di Desa Sihare’o dan akhirnya titik Nol pekerjaan dimulai dari Desa Sihare’o sehingga Desa Saitagaramba tidak terbangun sehingga jadi tertinggal pembangunannya, “Tuturnya. Satozisokhi Zandroto selaku Kepala Desa Saitagaranba menegaskan bahwa pemuda Saitagaranba sangat benar mendukung dan sampai saat ini belum ada masalah. Dimana, selama ini banyak isu bahwa pembangunan jalan Hotmix tahun 2022 ini titik nolnya dimulai dari Somolo-Molo menuju Saitagaramba. “Dalam pembangunan ini nantinya, jika ada isu bahwa ada kelompok-kelompok tertentu untuk meminta jatah maka kami Pemerintahan desa bertindak kepada warga yang berbuat seperti itu, “Pungkasnya. Dengan diterbitkan berita ini pihak kontraktor dan pengawasan pelaksana kerja masih belum bisa dimintai keterangan karena tidak berada dilokasi. (YL/TB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *