Bengkulu, Tintabangsa.com- Hujan lebat yang melanda Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, sejak Minggu siang hingga sore tanggal 21 Desember 2025, telah memicu banjir serta tanah longsor di berbagai titik. Bencana ini menyebabkan sejumlah permukiman terendam air, tanah longsor di beberapa lokasi, keretakan jalan, hingga luapan sungai. Meski demikian, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam kejadian ini.
Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, mengatakan bahwa dirinya telah memantau situasi banjir dan longsor secara langsung sejak Senin malam, 22 Desember 2025. Ia juga berkomunikasi dengan Sekretaris Daerah dan pemerintah daerah terkait untuk langkah antisipasi lebih lanjut. Mian menyebut aliran air yang deras memang mempercepat meluasnya banjir, namun di sisi lain kondisi air juga cenderung cepat surut. Berdasarkan laporan dari Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong, banjir saat ini telah mulai surut, meskipun pemantauan terus dilakukan guna mengantisipasi potensi bencana lanjutan.
Dalam salah satu kegiatannya pada Selasa, 23 Desember 2025, Mian memeriksa kesiapan kendaraan dan personel di halaman kantor Gubernur Bengkulu sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana hidrometeorologi menjelang Natal dan tahun baru 2026.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong turut membenarkan bahwa intensitas hujan tinggi selama beberapa hari terakhir menjadi pemicu utama terjadinya banjir dan tanah longsor. Menurut Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Rejang Lebong, Rio Agustian Pakpahan, hingga kini tim masih terus melakukan pendataan seiring bertambahnya laporan dampak bencana di berbagai wilayah.
Data sementara mencatat bahwa di Kecamatan Curup, puluhan rumah warga terdampak banjir. Di Kelurahan Jalan Baru saja, sekitar 90 kepala keluarga terpengaruh. Kondisi serupa terjadi di Kelurahan Pasar Tengah dengan 18 rumah dan satu masjid yang terendam, serta sedikitnya tujuh keluarga terdampak di Kelurahan Pasar Baru. Di Kecamatan Curup Tengah, bencana ini merendam beberapa wilayah seperti Kelurahan Kampung Jawa (10 rumah), Sidorejo (9 rumah), Kepala Siring (40 rumah), serta Talang Rimbo Baru (8 rumah dan 1 musala). Longsor juga dilaporkan di Kelurahan Air Bang, tepatnya di RT 13.

Banjir juga mencakup Kecamatan Curup Timur, dengan 14 rumah di Kelurahan Karang Anyar yang turut terendam. Laporan adanya retakan jalan akibat pergerakan tanah muncul dari Jalan A. Yani di Kelurahan Kesambe Baru.
Di sisi lain, Kecamatan Curup Utara mengalami tanah longsor di Desa Tabarenah yang menutup sebagian jalan lintas Rejang Lebong–Lebong. Sungai yang meluap dilaporkan terjadi di Desa Batu Panco. Sementara itu, di Kecamatan Selupu Rejang, banjir menggenangi simpang objek wisata Trokon yang berlokasi di Desa Cawang Lama. Sebuah rumah milik warga bernama Senot (55) mengalami kerusakan berat akibat tertimbun longsor dengan estimasi kerugian mencapai Rp 30 juta.
Dari sisi pengamanan, Kasi Humas Polres Rejang Lebong AKP Sinar Simanjuntak menyampaikan bahwa pihak kepolisian bersama aparat terkait telah berada di lapangan untuk memantau situasi dan membantu pengamanan, termasuk mengatur lalu lintas di area yang terdampak bencana.
Sementara itu, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap siaga, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar kawasan aliran sungai dan wilayah rawan longsor. Dengan tingginya curah hujan di wilayah tersebut, ancaman bencana susulan masih berpeluang terjadi. Warga diminta untuk terus berhati-hati dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk keselamatan bersama.(ADV)

