Bengkulu– Upaya meningkatkan literasi kebencanaan di sekolah kembali dilakukan oleh sivitas akademika Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH (Unihaz). Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Ruang Lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Batch III Tahun Anggaran 2025, tim akademisi Pendidikan Geografi Unihaz yang diketuai Muhammad Alfi, S.Pd., M.Pd bersama TIM pengabdian, mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kesiapsiagaan bencana di SMA Negeri 6 Bengkulu. Program ini terlaksana berkat dukungan pendanaan dari Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Pendanaan tersebut ditujukan untuk mendorong kontribusi akademisi dalam meningkatkan kapasitas masyarakat di wilayah rawan bencana, termasuk lingkungan pendidikan.
Muhammad Alfi, M.Pd menjelaskan bahwa pelatihan ini digelar sebagai bentuk kepedulian perguruan tinggi terhadap peningkatan pengetahuan, pemahaman, kesiapsiagaan bencana pada siswa. “Sekolah merupakan ruang strategis untuk membangun budaya sadar bencana. Karena itu, kami hadir untuk memberikan edukasi yang aplikatif,” ujarnya. Pelatihan dilakukan melalui kerja sama antara akademisi Unihaz dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu. Para narasumber dari BPBD memberikan materi tentang mitigasi, prosedur evakuasi, hingga praktik penanganan korban. Siswa juga diajak melakukan simulasi tindakan cepat saat terjadi gempa bumi.


Selain pelatihan, tim pengabdian menyerahkan sejumlah peralatan kesiapsiagaan bencana kepada sekolah. Bantuan tersebut meliputi Alat Pemadam Api Ringan (APAR), tandu lipat, tas siaga bencana, emergency kit, tali tambang, pengeras suara, helm keselamatan, selimut termal, dan perlengkapan pendukung lainnya. Peralatan ini diharapkan memperkuat sarana kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi potensi bencana.


Selain itu tim pengabdian kepada masyarakat juga merancang aplikasi berbasis web dengan judul SEKATABE (Sekolah Siaga dan Tangguh Bencana), yang dapat di akses pada alamat sekatebe.com. Tujuan dibuatnya rancangan aplikasi game berbasis web ini adalah sebagai salah satu media pembelajaran bagi siswa untuk memberikan edukasi, pengetahuan dan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana. Game ini diharapkan mampu menjadi alat ukur untuk penilaian pembelajaran mitigasi bencana di sekolah. Tentunya masih banyak fitur-fitur yang harus di upgrade dan dikembangkan lagi agar lebih baik.


Kepala sekolah serta para guru SMA Negeri 6 Bengkulu menyambut baik kegiatan ini. Mereka menilai pelatihan tersebut sangat relevan karena Bengkulu merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan bencana tinggi. Sementara itu, para siswa tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, terutama saat praktik penanganan korban dan simulasi evakuasi. Melalui kegiatan ini, akademisi Pendidikan Geografi Unihaz menegaskan komitmennya dalam memperkuat kapasitas masyarakat sekolah dan mendorong terciptanya lingkungan pendidikan yang aman, tanggap, dan siap menghadapi situasi darurat.

