Bengkulu, Tintabangsa.com- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu memaparkan prestasi pemberantasan korupsi mereka dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) tahun 2025. Dalam laporan resmi yang disampaikan kepada publik, Kejati Bengkulu mengungkapkan bahwa sepanjang tahun ini berhasil mendeteksi kerugian negara akibat tindak pidana korupsi dengan total nilai mencapai Rp 3,9 triliun.
Selain pengungkapan kasus, Kejati Bengkulu juga memastikan adanya pemulihan hak negara secara signifikan. Dari jumlah tersebut, aset negara senilai sekitar Rp 1,4 triliun berhasil diamankan. Pemulihan ini meliputi uang tunai, aset bergerak dan tidak bergerak, serta barang bukti yang telah disita selama proses penyelidikan hingga persidangan.
Prestasi ini dipublikasikan bertepatan dengan perayaan HAKORDIA yang berlangsung di halaman kantor Kejati Bengkulu, Selasa, 9 Desember 2025. Dalam acara tersebut, diperlihatkan sebagian bukti fisik berupa uang tunai senilai Rp 44,09 miliar sebagai contoh hasil pemulihan kerugian negara yang berhasil diraih sepanjang tahun ini.
Kepala Kejati Bengkulu menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan buah kerja sama seluruh jajaran kejaksaan. Ia menekankan bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya soal penindakan hukum, tetapi juga wujud nyata dalam mengembalikan hak negara untuk mendukung kesejahteraan masyarakat secara luas.
Dia juga menggarisbawahi bahwa tantangan pemberantasan korupsi saat ini semakin rumit, dengan maraknya modus operandi baru yang terus bermunculan. Oleh karena itu, keterlibatan semua pihak, mulai dari masyarakat, pemerintah daerah, pelaku dunia usaha, hingga lembaga penegak hukum lainnya menjadi kunci keberhasilan. Sinergi ini sangat penting agar dampak nyata dari pencegahan dan penindakan korupsi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Dalam peringatan HAKORDIA kali ini, Kejati Bengkulu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan kegiatan melawan korupsi sebagai bagian dari gerakan bersama dalam menjaga masa depan daerah. Setiap rupiah yang kembali ke kas negara memiliki makna besar dalam mendukung sektor pendidikan, layanan kesehatan, pembangunan desa, dan masa depan generasi mendatang.(TB)

