BENGKULU – Wakapolda Bengkulu, Brigjen Pol. Dicky Sondani S.I.K., M.H., menjadi narasumber dalam Kuliah Umum dengan tema “Anti Korupsi: Transformasi Penegak Hukum Menuju Integritas Publik” di Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) pada Senin, 3 November 2025. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis Fakultas Hukum UMB ke-17 Tahun 2025.
Kegiatan kuliah umum ini dihadiri oleh Rektor UMB, Dekan Fakultas Hukum, Dir Tahti, Ka SPKT, dosen-dosen Fakultas Hukum, dan para mahasiswa Fakultas Hukum. Personel Brimob dan Samapta juga hadir dengan peralatan lengkap serta kendaraan taktis Brimob dan Samapta yang diperkenalkan kepada para mahasiswa sebagai edukasi dan motivasi.
Dalam kesempatan ini, Wakapolda Bengkulu menyampaikan bahwa korupsi telah menjadi masalah global yang menggerogoti hampir semua negara, tidak terkecuali Indonesia. Praktik korupsi bukan hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga merusak tatanan sosial, melemahkan demokrasi, menghambat pembangunan ekonomi, dan mengikis rasa kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah.
“Korupsi telah menjadi masalah global yang menggerogoti hampir semua negara, tidak terkecuali Indonesia. Praktik korupsi bukan hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga merusak tatanan sosial, melemahkan demokrasi, menghambat pembangunan ekonomi, dan mengikis rasa kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah,” ujar Wakapolda Bengkulu.
Wakapolda Bengkulu juga menekankan bahwa berbagai upaya pemberantasan korupsi telah dilakukan, mulai dari pembentukan lembaga khusus seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hingga penegakan hukum yang tegas.
“Berbagai upaya pemberantasan korupsi telah dilakukan, mulai dari pembentukan lembaga khusus seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hingga penegakan hukum yang tegas,” kata Wakapolda Bengkulu.
Selain itu, Wakapolda Bengkulu juga menyampaikan bahwa korupsi pada hakikatnya adalah masalah budaya dan moral. Oleh karena itu, diperlukan sebuah strategi jangka panjang yang bersifat preventif, yaitu dengan menanamkan nilai-nilai anti-korupsi sedini mungkin melalui pendidikan.
“Korupsi pada hakikatnya adalah masalah budaya dan moral. Oleh karena itu, diperlukan sebuah strategi jangka panjang yang bersifat preventif, yaitu dengan menanamkan nilai-nilai anti-korupsi sedini mungkin melalui pendidikan,” ujar Wakapolda Bengkulu.
Wakapolda Bengkulu juga menekankan pentingnya transformasi menuju integritas publik. Menurutnya, hal ini memerlukan pendekatan komprehensif yang meliputi aspek rekrutmen dan pendidikan karakter, reformasi birokrasi dan sistem remunerasi, penguatan sistem pengawasan internal dan eksternal, pemanfaatan teknologi untuk transparansi (e-law enforcement), serta pembangunan budaya organisasi yang berintegritas.
“Transformasi menuju integritas publik memerlukan pendekatan komprehensif yang meliputi aspek rekrutmen dan pendidikan karakter, reformasi birokrasi dan sistem remunerasi, penguatan sistem pengawasan internal dan eksternal, pemanfaatan teknologi untuk transparansi (e-law enforcement), serta pembangunan budaya organisasi yang berintegritas,” kata Wakapolda Bengkulu.
Tidak hanya itu, Wakapolda Bengkulu juga mengingatkan para mahasiswa untuk tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba maupun judi online karena dapat merusak masa depan.
“Jangan sampai kalian terlibat dalam penyalahgunaan narkoba maupun judi online karena dapat merusak masa depan,” ujar Wakapolda Bengkulu.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman para mahasiswa tentang pentingnya anti korupsi dan integritas publik.

